BDK Selenggarakan PDWK Manajemen Pesantren di Boyolali

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kabipaten Boyolali menyelenggarakan Pendidikan Di Wilayah Kerja, Manajemen Pondok Pesantren. Kegiatan yang dilaksanakan selama 6 hari mulai senin  (11/04) tersebut bertempat di aula Kankemenag Kab Boyolali dan diikuti oleh 35 orang peserta dari pengurus pondok pesantren yang ada di boyolali. Hadir dalam acara pembukaan Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali.

Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang Yang diwakili oleh Dr. H. Suwardi. Menympaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang manajemen yang baik kepada pengurus pondok pesantren yang ada di boyolali.

“kegiatan yang dilaksanakan selama seminggu kedepan bertujuan untuk memerikan gambaran kepada pengurus pondok pesantren tentang manajemen pondok pesantren yang ideal, sebagaimana diketahui bahwa Pesantren di indonesia ini sudah ada undang undangnya, maka dari itu menjadi kewajiban bagi kami untuk mengikut sertakan pesantren dalam program kami, tahun ini BDK semarang memulainya dengan pelatihan manajemen pondok pesantren.” Kata H. Suwardi.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, H. Hanif Hanani dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan diklat yang diselenggarakan pada bulan ramadhan merupakan tantangan tersendiri bagi peserta. Dibutuhkan kesabaran dan stamina yang lebih agar dapat mengikuti diklat dengan lancar.

“Dalam mengikuti kegiatan ini, niatkan untuk mencari ridlo Allah SWT, memanage pondok mendapat nilai ibadah, apalagi ini bulan ramadhan, siapkan hati dan pikiran untuk mengikuti pelatihan ini.” Kata Hanif.

Selanjutnya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali juga menyampaikan bahwasannya tidak cukup hanya dengan berbuat baik saja dalam beragama. Dibutuhkan juga manajemen yang baik agar syiar yang diusung oleh pondok pesantren dapat tersampaikan kepada masyarakat luas.

“kebaikan bila tidak diorganisir dengan baik akan kalah dengan keburukan yang diorganisir, dengan mengikuti pelatihan manajemen pondok pesantren saya berharap pesantren yang ada di boyolali dapat berkembang dan syiarnya dapat tersampaikan kepada masyarakat luas.” Lanjut hanif.

Hanif berharap dengan diselenggarakannya PDWK ini pondok pesantren mampu menjadi pesantren yang mandiri dengan pengelolaan manajemen yang baik.

“Ini sesuai dengan arahan gus menteri dengan 7 program prioritas Kementerian Agama, salah satunya adalah kemandirian pesantren, kita mulai kemandirian pesantren di boyolali dengan manajemen pesantren yang baik, diharapkan dengan manajemen yang baik, pesantren mampu mengembangkan potensinya sehingga terwujud pesantren yang benar benar mandiri,” pungkasnya. (Zoelva/Jaim/rf)