Suhadi : Menjaga Ukhuwah Dalam Khilafiyah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kudus – Dalam rangka mensyiarkan bulan ramadhan yang penuh dengan rahmat dan magfiroh, Panitia Kegiatan Ramadhan dan idul fitri Masjid Agung Kudus rutin menyelenggarakan kegiatan Pengajian Darusan Ramadhan yang dilaksanakan setiap malam setelah shalat tarawih.

Di masa pandemic ini kegiatanya dilaksanakan dengan peserta terbatas yang disiarkan langsung secara online/live streaming dengan menerapkan protocol kesehatan.

Hari ini, Selasa malam (5/4/2022) bertempat di Masjid Agung Kudus berkenan hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Suhadi memberikan mauidhoh hasanah dalam pengajian tersebut dengan tema “Menjaga Ukhuwah Dalam Khilafiyah”.

Suhadi dalam memberikan tausiyahnya mengajak umat islam agar terus mempertahankan ukhuwah atau persaudaraan dengan sesame umat islam akan semakin kuat jika terus bersatu, kekompakan umat islam dapat dijaga melalui forum forum pengajian dan dakwah.

“Umat islam harus menjaga ukhuwah satu sama lain, karena ukhuwah inilah yang membuat kita bertambah barokah. Sedangkan tiga ukhuwah yang harus kita jaga yaitu ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah dan ukhuwah wathoniyah.” Jelasnya.

Perbedaan pendapat atau khilafiyah dalam cabang ibadah (furu’iyah) yang terjadi di tengah tengah umat islam bukanlah suatu hal yang baru yang harus diributkan, apalagi sampai pada perpecahan yang meretakkan ukhuwah islamiyah, karena khilafiyah itu merupakan hal yang lumrah dan telah ada sejak zaman sahabat rasulullah, sehingga jika terjadi perbedaan pemahaman hokum suatu kelompok jangan merasa paling benar dengan pemahamanya lalu menyalahkan kelompok yang lainya.

Di akhir tausiyahnya beliau menyampaikan dalam mensikapi berbagai perbedaan di masyarakat kita harus mengedepankan tiga sikap yaitu pertama : At- Tawaassuth (Sikap tengah-tengah) tidak ekstrim kanan maupun kiri. Kedua At- Tawaazun (Seimbang dalam segala hal dan ketiga At- Tasaamun (toleran, mudah, luwes dan lembut) yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama. (St.Zul/bd).