Kakankemenag Kabupaten Magelang Dukung Madrasah Ikuti Myres

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Implementasi Sahabat Madrasah Beraksi Pokja MTS dan MA serta Sosialisasi Kurikulum Merdeka dibahas dalam pertemuan antara pengawas Madrasah, Kepala MA Negeri dan Swasta, Mts Negeri dan Swasta, Kepala MI Negeri, Pengurus KKM MI Kabupaten Magelang, Kepala MI Ma’arif, Kepala MI Muhammadiyah dan Pengurus Harian IGRA Kabupaten Magelang yang bertempat di Rumah Makan Mulih Ndeso pada hari Kamis, (09/06/2022).

Sahabat Madrasah Bergerak (SMB) yang sudah dicanangkan di Kabupaten Magelang ditindaklanjuti dengan serius oleh Kepala Kantor Kementerian Kabupaten Magelang, H. Panut. Pola sahabat madrasah disusun dengan pola pokja. Ada madrasah mitra atau yg membina, dan ada madrasah pemitra atau yang dibina.  Mulai bulan Juli pokja harus menentukan kegiatan atau program apa yg akan dilaksanakan.

Dalam kegiatan tersebut, selain pembahasan mengenai Sahabat Madrasah Beraksi, peserta memohon petunjuk kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang untuk menunjuk piloting Project Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dari 843 lembaga madrasah dan RA mengingat IKM untuk sementara sifatnya masih pilot project.

Ketika pembelajaran sudah mulai menggunakan Luring (Luar Jaringan) atau tatap muka, maka penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) sangat tepat untuk diterapkan. “Laksanakan IKM dengan baik Krn ini adalah program yang baik. Sejalan dengan amanah Kakanwil,  SDM Kabupaten Magelang bagus tetapi masih perlu dibangun kualitasnya,” kata Kakan Kemenag Kabupaten Magelang.

Menjelang tahun ajaran baru akan ada kegiatan bersama, diantaranya adalah evaluasi diri madrasah,utk dijadikan dasar penyusunan RKAM, setelah itu fokus pada kurikulum madrasah.

Kakan Kemenag Kabupaten Magelang memberikan apresiasi kepada kepala madrasah yang semangat untuk menyambut tahun ajaran baru serta memberikan motivasi untuk terus bergerak mendapatkan peserta didik pada PPDB dengan pola atau metode yg kreatif inovatif. “Kuncinya adalah trust atau kepercayaan yang dibangun oleh masing masing madrasah. Ibarat berjualan dengan barang yang enak. Artinya, brand yang ditawarkan memang terbukti berkualitas,” ungkap KakanKemenag.

Untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, Pola publikasi kepada masyarakat harus dibangun sedemikian rupa dengan berbagai model dan inovasi. Di tengah lembaga lain yang mulai membangun image untuk meraih trust dan animo masyarakat, Kakan Kemenag berharap lembaga pendidikan madrasah jangan sampai tertinggal dan terlena.

Dalam kesempatan tersebut, Kakan Kemenag memberikan semangat agar madrasah semakin lebih maju. Madrasah didorong untuk mengikuti banyak kompetisi. “Madrasah berkompetisi tanpa harus menyakiti, tidak perlu menjelekkan lembaga lain, berkompetisilah dg baik,” ungkap Kakankemenag.

Salah satu langkah berkompetisi melalui keikutsertaan dalam Myres. “Myres merupakan program yang akan menunjukkan bahwa sebuah madrasah itu top, berkualitas, jadi harus diikuti,” harap Kakankemenag. Myres merupakan ajang bagi siswa madrasah yang mempunyai minat bakat di bidang penulisan ilmiah untuk menuangkan ide-ide kreatif dan inovatifnya. Sesuai perkembangan usianya, banyak siswa madrasah yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.(FS/Sua)