Mandiri secara Ekonomi, Santri Perlu Dibekali Enterpreneurship

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Pondok Pesantren (DPC-FKPP) Kota Semarang menggelar halaqah pesantren bertema Moderasi Beragama, di Ponpes Hidayatus Syubban Karangroto Genuk, Sabtu (17/12/2022).

Selain pengasuh pondok pesantren, kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin, Kasi PD Pontren Kemenag Kota Semarang Tantowi Jauhari, Dewan Penasihat KH. In’amuzzahidin, Stafsus Wakil Ketua DPR RI Ahmad Maulani, Ketua BAZNAS Kota Semarang Arnas Agung Adrarasmara, Praktisi Pendidikan Asikin Khusnan.

Kegiatan dibuka oleh Iswar Aminuddin, dalam sambutannya ia menyampaikan, Ponpes memiliki peran dalam menjaga kondusivitas Kota Semarang, sehingga Kota Semarang Semakin Hebat.

Hal senada disampaikan Ketua DPC-FKPP Kota Semarang Samsuddin yang menuturkan, Ponpes memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan NKRI, baik semasa perjuangan kemerdekaan maupun saat ini. Oleh karenanya, menurutnya, tema moderasi beragama diangkat dalam halaqah kali ini mengingat pesantren rawan disusupi paham radikalisme.

Sementara itu, Arnaz Agung Adrarasmara, yang tampil sebagai narasumber menyampaikan, pesantren bisa menjadi pelopor dalam pratik moderasi beragama di tengah masyarakat.

“Pesantren menjadi tempat untuk menanamkan pemahaman agama dan beragama secara benar kepada para santri atau anak didik. Karena merekalah sebagai penerus generasi bangsa,” ujarnya.

Ia mengatakan, selain dikuatkan dalam sisi pemahaman beragama, santri juga perlu didukung dengan kekuatan secara ekonomi, sehingga santri perlu dibekali dengan entrepreneurship dan semangat berwirausaha sesuai dengan minat dan bakatnya.

“Saat lulus dari pesantren nanti, santri bukan hanya sebagai seorang entrepreneur, tapi bisa menumbuhkan sikap mental mandiri, siap bekerja maupun berwirausaha di mana pun berada,” tandasnya.(Samsudin/NBA/bd)