Kakan Kemenag Buka Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Kepala MA

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali (Humas) – Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA) Kabupaten Boyolali menggelar workshop implementasi Kurikulum Merdeka bagi tenaga pendidik dan kependidikan MA se Kab. Boyolali pada Selasa (17/01). Kegiatan dibuka langsung oleh , Kepala Kantor Kemenag Kab. Boyolali,  H. Hanif Hanani.

Dalam sambutannya, Hanif mengutip  konsep Pendidikan menurut Paulo Freire (tokoh Pendidikan Brazil). Menurut Freire,  pendidikan haruslah mampu memanusiakan manusia (humanisasi) sebagai sesuatu yang mutlak dilakukan.  Humanisasi merupakan satu-satu pilihan dalam pendidikan karena hal ini sesuai dengan jalan fitrah kemanusiaan.

Bagi Freire, fitrah manusia sejati adalah menjadi pelaku atau subjek, bukan penderita atau objek. Manusia adalah penguasa bagi dirinya sendiri, merdeka dan menjadi bebas.

“Paulo Freire mengatakan Pendidikan harus bersifat humanis, karena humanis merupakan satu satunya pilihan dalam pendidikan karena sesuai dengan jalan fitrah kemanusiaan” kutip hanif.

Proses humanisasi dalam pendidikan, lanjut hanif,  harus bersifat dialektif melibatkan tiga unsur, pertama : Pengajar/ guru, kedua : Pelajar atau peserta didik, dan ketiga : realitas dunia.

“Pendidikan merupakan proses dialektik yang melibatkan tiga unsur, pengajar/ guru, murid dan dunia nyata. Pendidikan tidak bisa hanya satu arah, terdapat daya tawar antara guru dengan anak didiknya” jelas Hanif.

Inilah yang akan menjadi dasar perlunya dilakukan workshop implementasi kurikulum merdeka ini. Para tenaga pendidik dan kependidikan harus memiliki pemahaman yang dalam tentang konsep merdeka belajar.

Sebelum mengakhiri sambutannya hanif menyampaikan pesan “Pendidikan tidak bisa mengubah dunia, tetapi pendidikan bisa merubah masyarakat, dan masyarakatkah yang akan merubah dunia,” kata Hanif

Sementara itu, ketua KKMA, Mahsun Alwa’id dalam laporannya menyampaikan, Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang luas terutama dalam menerapkan dan mengimplementasikan kurikulum merdeka.

Salah satu cara meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, lanjut Mahsun,  adalah dengan melaksanakan workshop ini, dengan menghadirkan narasumber yang juga fasilitator implementasi kurikulum merdeka di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah, H. Juair, S Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pemdidikan Madrasah Kanwil Kemenag Kawa Tengah

“Kepada para peserta kami berpesan ikutilah kegiatan ini dengan baik agar nanti dalam penerapannya juga maksimal,” pungkas Mahsun.

Workshop ini diikuti oleh 60 peserta, terdiri dari Kepala Madrasah Aliyah dan tenaga pendidik dan kependidikan se- Kabupaten Boyolali. (ZN/Jaim/rf)