Kerja Bersama Upaya Meningkatkan IPM dan Kualitas Pendidikan di Brebes

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Brebes – Pendidikan sejatinya merupakan asas yang sangat berpengaruh dalam maju mundurnya suatu peradaban. Pendidikan yang rapuh akan melemahkan dan meruntuhkan suatu bangsa atau negara dari peradaban, sedangkan pendidikan yang kuat akan melahirkan peradaban yang maju dan berkembang.

Oleh karena itu, membangun pendidikan adalah berorientasinya membangunan masa depan. Jika suatu peradaban begitu terbelakang, maka langkah pertama dan yang paling utama untuk membenahinya adalah membenahi sistem pendidikannya. Fakta historis telah menggariskan bahwa tidak ada satupun peradaban yang bangkit tanpa didahului oleh bangkitnya tradisi keilmuan dan perkembangan serta inovasi  teknologi  dalam sistem pendidikannya, entah itu peradaban kuno maupun modern.

“Berkolaborasi dan berkomitmen salah satu kunci bertambah mutu dan Kualitas pendidikan”, ungkapakan tersebut inilah yang cocok dipadankan dengan kegiatan silahturahim dan rapat koordinasi yang berlangsung di ruang tamu Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Brebes, (24/01/2023) antara Dewan Pendidikan Brebes dengan Kepala Kantor Kemeneg Brebes. dimana acara ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pendidikan Kab.Brebes (Rojat, S.Pd., M.Pd) bersama anggotanya sebanyak 12 orang, yang diterima oleh Kepala Kantor Kemenag Brebes, Drs. H. Fajarin, M.Pd yang di dampingi oleh Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.

Akrom J. Daosat selaku Kasi PD. Pontren dalam mengawali pertemuan tersebut ini menyampaikan beberapa informasi sebagai pengantar terkait dengan agenda, bahwa Kementerian Agama termasuk Pembina Pendidikan Agama dan Keagamaan sebagaimana diatur dalam PP Nomor 55 Tahun 2007. Setelah menarasikan beberapa informasi pembuka, selanjutnya beliau memberikan kesempatan kepada Ketua Dewan pendidikan Brebes. untuk mengungkapkan maksud dan tujuan Dewan pendidikan Brebes bersilahturahim dengan Kemenag Brebes.

Mengawali pembicaraan, Rojat selaku ketua Dewan Pendidikan Brebes mengatakan bahwa Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan 2 kementerian besar yang diamanahkan langsung oleh Pemerintah untuk mengurusi dan mengawal  pendidikan di Indonesia.

“Semoga silahturahim ini memberikan nuansa baru dan melahirkan komitmen-komitmen bersama dalam rangka memecahkan masalah atas problematika pendidikan yang ada di kabupaten Brebes, seperti rendahnya IPM, adanya kekerasan dan pelecehan serta perundungan (bullying) dilembaga pendidikan yang ada di Brebes dengan berbagai tingkatan da levelnya, baik di lembaga yang ada dinaungan Dindikpora maupun di Kemenag Brebes,” lugasnya.

Suasana silahturahim sekaligus rapat koordinasi yang menyampaikan rasa keprihatinan dan komitmen bersama  bagi perbaikan pendidikan di Brebes berjalan dengan  serius tapi santai, penuh rasa kekeluargaan dan kebersamaan. Pada acara tersebut, Kepala Kantor Kemeneg Brebes merespon dari beberapa perbincangan yang bermuara pada keinginan bersama peningkatan mutu pendidikan seperti halnya harapan para pendiri bangsa mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara melalui prinsip kerjasama dan gotong royong.

Prinsiptersebut tercermin dalam sikap dan tindakan  saling berkoordinasi, integrasi, sinkronisasi dan kolaborasi terhadap program lintas sektoral antara pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Agama dan  Kementerian Pendidikan atau kalau setingkat kabupaten/kota pada Dinas Pendidikan  dengan lembaga masyarakat seperti  Dewan Pendidikan Kab. Brebes, lembaga Pendidikan Maarif NU, maupun lembaga Pendidikan Muhamadiyah serta lainya.

Pada sesi akhir, H. Fajarin mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan dan silahturahim dari Dewan Pendidikan Kabupaten Brebes sekaligus berdiskusi mencari solusi atas problematika bidang pendidikan yang ada di Kab. Brebes, baik  permasalahan masih rendahnya IPM dan   di akhir-akhir ini maraknya kekerasan dan pelecehan terhadap siswa atau pun santri  dan sama-sama berkomitmen menjaga agar tidak semakin bertambah dan berlarut-larut. Dan perlunya kerja bersama yang terarah dan terukur semua stakeholder pendidikan yang ada sehingga terciptalah kualitas pendidikan secara fundamental seperti yang diharapkan.(hid/Sua).