Perkuat IKM Madrasah, MTsN 1 Pati Hadirkan Narasumber Andal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pati – Dalam rangka penguatan penerapan Kurikulum Merdeka, MTsN 1 Pati menggelar Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dengan menghadirkan narasumber andal dari Widyaiswara BDK Semarang, Amiroh Ambarwati. Kegiatan Bimtek diikuti seluruh Guru MTsN 1 Pati di Aula madrasah pada Sabtu dan Minggu (4-5/2).

“Pelaksanaan Bimtek ini bertujuan sebagai penguatan implementasi Kurikulum Merdeka di MTsN 1 Pati. Alhamdulillah, di hari pertama ini seluruh guru sangat antusias dan memanfaatkan kesempatan yang ada untuk saling sharing,” terang Ali Musyafak, Kepala MTsN 1 Pati.

Seperti diketahui, MTsN 1 Pati merupakan salah satu madrasah yang ditunjuk sebagai pilot project IKM tahun 2022 sesuai SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam. “Harapan kami, setelah kegiatan bimtek yang berlangsung dua hari ini,  Bapak Ibu Guru langsung mempraktikkan ilmu yang disampaikan oleh Bu Amiroh,” ujar Syafak.

Di samping IKM, Syafak juga berharap agar program madrasah digital di MTsN 1 Pati dapat berjalan dengan baik sehingga mampu memberikan pelayanan optimal baik kepada siswa, wali murid, maupun masyarakat luas.

Sementara itu, Amiroh, memaparkan materi IKM secara gamblang dan jelas. Ia meminta, agar Kurikulum Merdeka tidak hanya dipahami sekadar transformasi dokumen administrasi saja, akan tetapi dalam hal implementasi pelaksanaan pembelajaran yang lebih penting adalah layanan diferensiasi pembelajaran. Di mana dalam layanan tersebut, guru mampu memahami setiap siswa yang memiliki kemampuan, karakter, bakat, minat, bahkan cara belajar yang berbeda.

“Itulah hal mendasar yang perlu Bapak Ibu siapkan sejak awal. Mari bersama-sama kita bangun komitmen, kita buka diri untuk melihat dan menerima perubahan Kurikulum Merdeka, utamanya implementasi dalam pelaksanaan pembelajaran. Kuncinya adalah siap melakukan dan memberi layanan diferensiasi pembelajaran,” jelasnya.

“Mengiringi Kurikulum Merdeka ada satu kunci lagi yaitu kolaborasi. Di Kurikulum Merdeka tidak akan bisa bekerja sendiri-sendiri, perlu ada kolaborasi,” imbuh Amiroh.

Lebih lanjut, Amiroh menjelaskan dalam hal pengembangan tujuan pembelajaran, guru harus mengindahkan beberapa prinsip yang menjadi pijakan rancangan pembelajaran pada Kurikulum Merdeka. Prinsip pembelajaran yang paling mendasar mewarnai ciri khas kemadrasahan adalah berorientasi pada nilai ibadah dan masa depan.

“Saya rasa ini sudah tumbuh dan dikembangkan di MTsN 1 Pati. Jadi, nuansa ukhrowi, dimensi dan nilai-nilai ibadah mohon Bapak Ibu munculkan di dalam rumusan tujuan pembelajaran,” tegas Amiroh.

Ia menambahkan, dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, guru diberikan keleluasaan untuk mencari cara mengajar yang paling mudah. “Apapun cara itu, jenengan gampang-siswanya gampang, yang penting tujuan tercapai. Kata kuncinya di situ,” ungkap Amiroh.

Endah Susilowati, peserta bimtek, menyampaikan kegiatan seperti ini sangat diharapkan dan ditunggu-tunggu oleh seluruh guru guna menunjang suksesnya Implementasi Kurikulum Madrasah di MTsN 1 Pati. “Bersyukur sekali, dengan adanya bimtek ini Alhamdulillah mendapatkan pencerahan,” tuturnya. “Semoga bimtek besok juga berjalan lancar sehingga lebih menambah lagi pengetahuan serta wawasan kami terkait IKM dan semoga IKM di MTsN 1 Pati berjalan maksimal,” tutup Endah. (TiM/at/Sua)