MIN 2 Sukoharjo – Suasana haru menyelimuti kegiatan Ujian Tahfidz Qur’an oleh siswa – siswi MIN 2 Sukoharjo Program Khusus Tahfidz Qur’an. Kegiatan dilaksanakan di gedung Kampus 3 Program Khusus Tahfidz Qur’an (PKTQ) pada hari Kamis, 3 Februari 2022 dan disaksikan oleh seluruh siswa kelas 6 PKTQ dan seluruh Asatidz. Satu per satu para Hafidzul Qur’an didampingi orang tua membacakan hafalan Al Qur’an dihadapan para Penguji. Tangis haru dari para orang tua dan seluruh yang hadir tidak dapat terbendung lagi kala menyaksikan siswa – siswi Penghafal Al Qur’an ini menyelesaikan bacaan Al Qur’annya sebanyak 5 juz dalam 1 majelis.
Peserta sebanyak 9 siswa Kelas 6 Program Khusus Tahfidz Qur’an (PKTQ) mengikuti ujian tahfidz 5 juz dalam 1 majelis dengan penguji ustadz Asrofi, S.Pd.I., Al-Hafizh. Ia merupakan Mudir Ma’had Aly Tahfidzul Qur’an di Ponpes Baitul Hikmah Sukoharjo. Diungkap dalam sambutannya bahwa anak-anak yang mengikuti ujian tahfidz lima juz ini kebanyakan sudah memiliki hafalan lebih dari lima juz.
“Saya kira sembilan siswa ini bukan hanya telah menghafal lima juz yang akan diujikan hari ini, namun telah menghafal lebih. Serta anak-anak yang tidak ikut ujian atau ketika menghafalnya agak lupa semata-mata hal itu bukan hal yang sia-sia.” Ungkap Asrofi.
Dalam pelaksanaannya Setiap para peserta ditempatkan di satu ruang kelas. Dengan didampingi orang tua, peserta menyetorkan hafalannya dengan khusyuk pada penguji. Teman-teman sekelas dan asatidz yang dibagi dalam sembilan ruang juga ikut menyimak. Juz demi juz dan ayat demi ayat disetorkan hingga suasana haru menyeruak tatkala sampai di ujung ayat yang harus disetorkan. Wajah bangga pun tergambar pada orang tua para peserta. Dengan mencium tangan kedua orang tua para peserta berterimakasih kepada mereka.
Pada akhir acara ustadz Riza Iskandar Zulkarnaen selaku Koordinator PKTQ menyampaikan selamat atas selesainya ujian lima juz dalam 1 majelis ini. Ia juga menambahkan tentang menjaga hafalan kepada para peserta dan juga orang tua wali “Hal yang sangat sulit itu bukan menghafal melainkan menjaga atau memuroja’ah hafalannya “ tutur Riza Iskandar.
Kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah dan doa oleh ustadz Asrofi, dalam tausiyahnya ia menyampaikan bahwa orang-orang yang meghafalkan Al Qur’an di akhirat kelak akan dikumpulkan dengan orang-orang yang juga menghafal Al Qur’an. Dan juga mengingatkan kepada para asatid dan juga orang tua siswa agar selalu semangat dalam menyimak dan mendampingi putra-putrinya dalam belajar Al Qur’an. “Karena anak adalah invetasi di akhirat yang dapat memberikan syafa’at atau pertolongan di akhirat kelak” tandas Asrofi.
Terpisah, ditemui disela-sela kesibukannya pada kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo di Kampus 2 MIN 2 Sukoharjo yang berlokasi di Joho, Wiretnoningsih Nurhayati selaku Kepala MIN 2 Sukoharjo menyampaikan bahwa anak ibarat lembaran putih yang masih polos. Bila sejak dini ditanamkan kecintaan terhadap Al Qur’an maka benih-benih kecintaan itu akan membekas pada jiwanya dan kelak akan berpengaruh pada perilakunya.
”Dengan pendidikan Al Qur’an sejak dini, fitrah suci anak niscaya dapat dilestarikan dengan baik. Di masa sekarang ini banyak lembaga pendidikan Islam di Indonesia banyak menggalakkan dan mengembangkan program tahfidz Al Qur’an. Hal ini menunjukkan antusias masyarakat muslim di Indonesia yang tinggi untuk menyekolahkan anak-anak mereka di lembaga pendidikan yang ada program tahfidznya ” Pungkas Kepala Madrasah, Wiretnoningsih. (fky/djp)/rf.