Boyolali (Kemenag) – Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan SDM para Guru RA, Ikatan Guru Roudlotul Athfal (IGRA) Kabupaten Boyolali melaksanakan kegiatan Pembinaan Pengurus IGRA pada Kamis (19/05). Kegiatan tersebut sekaligus menjadi momentum halal bi halal antar para pengurus IGRA dengan para Pembina IGRA Kab. Boyolali. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Kemenag Kab. Boyolali, H. Hanif Hanani, didampingi oleh Pembina IGRA, Ny. Anik Sulistiyanti Hanif dan Kasi Pendidikan Madrasah, Sri Hatmoko.
Dalam sambutan dan pengarahannya, Hanif menyampaikan penting seorang Guru RA untuk bersikap disiplin dan inovatif. Pendidikan merupakan proses transfer pengetahuan dan karakter dari seorang guru kepada anak didik. Oleh karena itu penting kiranya seorang guru memiliki karakter pribadi yang disiplin dan inovatif.
“Pendidikan merupakan proses transfer pengetahuan dari seorang guru kepada anak didiknya, seorang guru yang disiplin akan ditiru oleh anak didiknya. Begitu juga sebaliknya” kata Hanif.
Yang kedua, seorang guru harus memiliki jiwa inovatif dan kreatif dalam mengembangkan system belajar mengajar agar tidak monoton. Proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif akan sangat mudah diserap anak didik pada usia dini. Mereka lebih senang bermain sambil belajar daripada belajar dengan konsentrasi yang tinggi.
“Sistem pembelajaran pada usia dini harus dilakukan dengan cara riang gembira, kreatif, inovatif dan up todate. Sehingga mudah diterima oleh anak didik” pesan Hanif.
Kepada Pengurus IGRA, Hanif meminta agar roda organisasi ini dijalankan dengan baik, memiliki komitmen dalam membesarkan organisasi yang didalamnya menaungi para guru RA. Kepada para guru RA, Hanif meminta untuk selalu menjalin komunikasi yang baik dengan Pengurus IGRA, agar lembaga pendidikan RA yang berada dibawah naungan Kementerian Agama bisa maju dan berkembang sejajar dengan lembaga pendidikan usia dini lainnya.
Pembinaan Pengurus IGRA dan para Guru ini diikuti oleh 90 peserta dari 72 lembaga pendidikan RA se- Kab. Boyolali. (ZN/Jaim/rf)