081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Seminar Nasional Cegah Kawin Anak, Upaya Multi Stakeholder Wujudkan Generasi Emas

Semarang (Humas) – Keluarga yang kuat, kokoh dan cerdas akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan siap berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan negara. Upaya mencegah terjadinya pernikahan dini adalah salah satu yang paling mendasar dalam mewujudkan keluarga yang kuat.

Hal tersebut ditekankan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag RI Prof. Kamarudin Amin, saat membuka Seminar Nasional Cegah Kawin Anak di Hotel MG Setos Semarang, pada Kamis (19/9/2024).

“Ada korelasi antara pernikahan dini dengan angka perceraian, ada korelasi antara pernikahan dini dengan stunting. Sekali lagi keluarga yang tidak siap sangat berpotensi melahirkan sejumlah persolan keluarga yang kemudian menjadi masalah-masalah bangsa, masalah-masalah nasional yang tentu sangat kontra produktif untuk kita menuju negara bangsa yang kuat dan maju, yaitu Indonesia Emas Tahun 2045,” terangnya.

Menurutnya keluarga yang tidak siap juga berpotensi melahirkan kekerasan dalam rumah tangga, bahkan berpotensi memperbanyak kematian ibu dan anak.

Sementara dalam paparannya Kakanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad, menyampaikan salah satu bentuk dukungan Kanwil Kemenag Jateng dalam program penurunan angka perkawinan anak adalah bersinergi dengan Dinas Perempuan dan Anak, Dinas Kesehatan, BKKBN Prov. Jateng dengan bersama mensukseskan program “Jo Kawin Bocah”.

Seminar Nasional Cegah Kawin Anak diselenggarakan oleh Direktorat KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag RI dengan menghadirkan narasumber yang kompeten diantaranya Technical Advisor Child Protection & Child Rigsts Governance Bagus Yaugo Wicaksono, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti dan Kakanwil Musta’in Ahmad.

Seminar kali ini diikuti 1000 peserta secara nasional melalui daring, serta 200 peserta secara luring diantaranya Kepala Kankemenag Kab/Kota, Dharma Wanita Persatuan Jateng, Siswa-siswi MA Swasta, MAN 1 dan 2 Kota Semarang yang terlibat secara langsung dengan tanya jawab.(RK)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content