Tegal (Humas) — Nuansa budaya dan religius berpadu indah dalam pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) XXXI Tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang digelar di Kantor Bupati Tegal, Senin (10/11/2025). Meski hujan mengguyur kawasan tersebut, semangat para peserta dan tamu undangan tetap membara menyambut perhelatan akbar umat Islam Jawa Tengah ini.
Acara dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, Asisten I Sekda Provinsi Jawa Tengah Iwanuddin Iskandar, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Saiful Mujab, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman, serta para Bupati/Wali Kota, Kepala Kemenag, Kepala OPD se-Jawa Tengah, dan kontingen dari 35 Kabupaten/Kota.
Suasana pembukaan semakin semarak dengan penampilan Tari Kuntulan Tegal, tarian tradisional khas daerah setempat yang menyambut kedatangan para tamu kehormatan. Tarian ini memadukan gerakan pencak silat, tabuhan rebana, serta lantunan lagu bernuansa islami, mencerminkan perpaduan antara seni, budaya, dan spiritualitas.
Nama “Kuntulan” sendiri diambil dari gerakan yang menyerupai burung kuntul, yang lincah dan anggun. Dalam perkembangannya, Tari Kuntulan Tegal dapat dibawakan oleh laki-laki maupun perempuan, dan menjadi simbol semangat religius masyarakat Tegal yang tetap menjaga tradisi sambil menebar nilai-nilai keislaman.
Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Saiful Mujab memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan MTQH XXXI serta penampilan khas Tegal tersebut. “Saya sangat mengapresiasi dan terhibur dengan Tari Kuntulan Tegal. Ini menunjukkan bagaimana seni budaya daerah dapat menjadi sarana dakwah dan memperkaya nilai-nilai keislaman,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa bangganya atas sambutan hangat yang diberikan oleh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tegal. “Meskipun hujan turun, semangat dan kehangatan para tamu serta panitia tidak luntur. Ini menjadi pertanda keberkahan dalam pelaksanaan MTQH XXXI Jawa Tengah,” tambahnya.
Dengan semangat kebersamaan dan keindahan budaya lokal yang ditampilkan, pembukaan MTQH XXXI di Kabupaten Tegal menjadi simbol harmonisasi antara agama, seni, dan budaya, sekaligus membuka jalan bagi lahirnya generasi Qur’ani yang berkarakter dan berprestasi. (hilman najib)
