Sukoharjo – Tidak bisa dipungkiri peran humas sudah jauh bergeser dari yang dulunya hanya sekedar berkutat dibidang surat-menyurat, mengantar undangan bahkan terkesan hanya sebagai pegawai dapur, di era perang informasi seperti sekarang ini keberadaan humas menjadi sangat penting bahkan menjadi garda terdepan dalam menangkal ancaman, meng-counter informasi yang tidak benar (berbahaya) dan juga sebagai penyambung lidah bagi intansi yang melekat padanya, menyampaikan berbagai program dan juga layanan kepada stakeholder .
Bertolak dari kenyataan tersebut Pondok Pesantren Modern Assalam sebagai instansi yang berada di bawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Sukoharjo bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) mengadakan Workshop Kehumasan Pesantren di Gedung Kantor Assalam lantai 2 Selasa(28/02) dan diikuti oleh 50 peserta utusan dari Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Pertemuan tersebut menginisiasi terbentuknya kesepakatan antar pondok pesantren untuk mendeklarasikan berdirinya Forum Perhumas Antar Pesantren.
Wakil Direktur 2 PPMI As Salaam Trisno ketika membuka acara tersebut mengatakan pada era seperti saat sekarang ini Pondok Pesantren harus siap untuk berhubungan dan pro aktif menjalin komunikasi dengan semua pihak di luar pesantren, untuk keperluan tersebut diperlukan satu unsur dalam manajemen pondok yaitu adanya unsur hubungan masyarakat atau public relation(PR).
Umumnya Peran PR ini diemban oleh petugas Hubungan Masyarakat (humas). Melalui kehumasan, pondok pesantren dapat mengenalkan diri kepada masyarakat dan memberi informasi yang tepat tentang pondok pesantren, disamping itu banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan keberadaan humas pada sebuah pesantren, untuk itu, dia mengajak pesantren di Sukoharjo untuk menindaklanjuti kegaiatan ini dengan aksi nyata.
Pada kesempatan lain, Kasi PD Pontren Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo Imam Waladi, menyampaikan bahwa keberadaan unsur humas wajib adanya dalam sebuah Pondok Pesantren agar melangkah lebih maju lagi untuk memberikan citra positif pesantren kepada masyarakat.
“Unsur humas dalam sebuah manajemen pesantren harus ada, karena dengan Humas ini, pondok pesantren dapat menampilkan citranya, sebagai lembaga pendidikan yang terbaik” kata Imam.
lebih lanjut Imam mengatakan dengan adanya unsur humas, menunjukkan bahwa pondok pesantren tersebut siap turut mengambil peran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan dalam mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur.
Pada workshop kehumasan ini disampaikan materi tentang peran humas pondok pesantren dalam membangun reputasi dan citra pesantren di era global oleh Suharno, kepala UPT Humas UNISRI, dan materi tentang strategi membangun komunikasi efektif dan upaya menangkal hoax media, yang disampaikan oleh Kadarusman sekretaris PPMI As Salaam.
Peserta workshop sangat antusias mengikuti acara ini, hingga akhir acara yang ditandai dengan deklarasi pendirian Perhumas Pesantren Kabupaten Sukoharjo, yang dilakukan oleh sepuluh perwakilan pondok pesantren dan disaksikan langsung oleh Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren yang ditunjuk(Iw-Djp/Wul)