Wonogiri – Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) minimal ada tiga fungsi, pertama sebagai wahana penghimpun potensi para haji Indonesia, penyerap dan penyalur aspirasi umat. Kedua, sebagai organisasi kemasyarakatan turut serta menyukseskan program pembangunan bangsa dan ketiga adalah sebagai sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah sesama umat.
Selama ini Kemenag dan IPHI selalu bersinergi baik dalam memberdayakan para haji dalam melestarikan kemabruran hajinya menjadi teladan, panutan dan pilar peningkatan kualitas umat dan bangsa Indonesia.
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) memiliki peran strategis dalam pembinaan dan pemberdayaan umat, baik pada masa lalu, masa kini, maupun pada masa yang akan datang serta ikut berpartisipasi aktif dalam membangun umat muslim baik lewat kegiatan sosial maupun ekonomi.
Hal tersebut mendesak dilakukan sebab beberapa persoalan yang dihadapi oleh umat Islam di kota Gaplek adalah kemiskinan, kebodohan dan bahkan keterbelakangan. Untuk itu, IPHI perlu ikut berpartisipasi aktif untuk mengatasinya, sebab pengurus dan anggota IPHI pada umumnya adalah golongan mampu, memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan memiliki kelebihan dibanding umat Islam lainnya.
Demikian di sampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri, H. Subadi dalam acara Pengajian/Silaturohmi Persaudaraan keluarga besar IPHI Kabupaten Wonogiri, Minggu (21/05) di Gedung Pertemuan IPHI Kecamatan Wuryantoro, hadir dalam acara tersebut pengurus dan anggota IPHI Kab. Wonogiri dan Kecamatan serta Muspika.
Selama ini menurut Ka. Kankemenag Wonogiri, H. Subadi Kemenag dan IPHI selalu bersinergi baik dalam memberdayakan para haji dalam melestarikan kemabruran hajinya menjadi teladan, panutan dan pilar peningkatan kualitas umat dan bangsa Indonesia.
Selain itu dalam upaya meningkatkan kemampuan calhaj sebelum berangkat ke tanah suci IPHI dan Kemenag harus selalu berkoordinasi dalam kegiatan manasik baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten serta memberikan pengetahuan tata cara pentingnya pelatihan manasik haji untuk memberikan kemudahan berbekal pengetahuan tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji, baik yang bersifat teori maupun praktek.
“Untuk itu secara organisasi IPHI harus mewujudkan lembaga yang mempunyai integritas tinggi, profesionalitas secara keorganisasian, inovasi, tanggungjawab dan keteladanan bagi umat muslim”, tegas H. Subadi (Mursyid & Heri/Wul)