Kudus – (18/7) Forum Pendidikan Madrasah Diniyah ( Madin) di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Kudus mengadakan Halal Bi Halal dan Koordinasi bersama bertempat di Gedung PC NU ( Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama ) diikuti oleh Kepala Madin se Kabupaten Kudus.
Ketua Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kudus Didik Hartoko dalam sambutanya mengatakan Lembaga pendidikan Ma’arif adalah wadah jamiah Nahdlatul Ulama, tidak sama dengan Pemerintah Daerah yang mempunyai anggaran besar . Lembaga Ma’arif NU bisanya hanya berjamaah bersama sama senasib dan seperjuangan . Oleh karena itu beliau mengharap yang belum menjadi anggota Ma’arif segera menjadi anggota aktif , mengajak juga untuk mningkatkan keiklasan dalam mendidik anak di Madrasah Diniyah karena pendididikan agama sangat penting untuk menyelamatkan kehidupan anak baik di dunia maupun di akherat , mengajak membimbing anak didik agar terhindar dari kenakalan remaja serta mengajak memperjuangkan lembaga pendidikan Ma’arif sehingga bisa menciptakan anak didik yang berkarakter.
Hadir Pengurus Cabang NU Kabupaten Kudus Abdul Hadi dalam memberikan sambutanya mengatakan Madrasah Diniyah jangan terkesan kumuh , tetapi kita harus bisa menampilkan citra Madrasah Diniyah dengan tampilan yang tertata rapi baik sarana prasarananya ,tenaga pendidik dan kependidikan serta pelayanan termasuk pretasi anak didik harus kita tingkatkan . Dan untuk menjaga citra Madrasah Diniyah kita harus bekerja dengan keras , iklas dan cerdas . oleh karena itu beliau mengajak bersama sama untuk meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Diniyah dengan 3 D yaitu Disiplin Ibadah, Disiplin Kerja dan Disiplin waktu, dan mengajak bekerjasama, baik dari Kemenag dan lembaga Ma’arif untuk menata Pendidikan Madin agar tetap eksis dalam dunia pendidikan, tidak kalah dengan sekolah lain .
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Noor Badi dalam memberikan sambutanya mengatakan Madin (Madrasah Diniyah) adalah lembaga pendidikan untuk menyiapkan kader yang menguasai agama , tidak hanya sebagai pengawal agama tetapi menyiapkan para ahli agama dan tidak lepas dari seluruh rangkaian proses pendiddikan yang di lahirkan pada tahun 2003. Pendidikan agama adalah pendidikan yang dilaksanakan di madrasah untuk pemeluk agama islam. Oleh karena itu madrasah adalah pendidikan umum yang bercirikan islam yang kelulusanya kalau mengikuti Ujian Nasional kelulusanya sama dengan lulusan sekolah. Sedangkan pendidikan agama yang dilaksanakan disekolah diberikan sesuai dengan pemeluknya dan disediakan guru agama sesuai peserta didik .
Madin termasuk kategori pendidikan non formal yang mendapat ijin operasional dari Kementerian Agama Kabupaten Kudus karena ada kurikulum yang diterapkan dan sudah teruji dimana menurut UU No 20 tahun 2003 yang pengembanganya meliputi Sains , iptek . emosi dan spiritual.
Hadir Ulil Albab dalam memberikan maaidho khasanahnya mengatakan kita wajib bersyukur artinya kita selalu mengingat nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita yaitu bersyukur dengan bill arkan, bill qolbi dan bill lisan. Tetapi yang penting kita bersyukur dengan hati ( bill qolbi ) , karena kalau kita bersyukur dengan hati kita yakin bahwa semua nikmat dari Allah itu merupakan fadhal dari Allah bukan dari kegigihan kita . Karena bersyukur itu mengingat kenikmatan Allah , maka ini menjadikan tambahnya kenikmatan sehingga menjadikan kita sukses dalam mencapai tujuan hidup . Allah berfirman dalam alqur’an kurang lebih berbunyi yang artinya” apabila engkau mensyukuri nikmatku niscaya akan aku tambah nikmatKu padamu, dan apabila kamu mengkufurinya adzabku sangatlah pedih “. Selain syukur itu akan menambah nikmat bagi kita , juga syukur itu bisa menolak siksa Allah. Dalam Alqur’an dijelaskan bahwa “ Allah tidak akan menyiksa kamu apabila kamu bersyukur dan beriman”.
Allah meyakini apa yang menjadi keyakinan kita, oleh karena itu walaupun Madrasah Diniyah siswanya sedikit tetapi kita harus percaya diri dan yakin bahwa nanti Madin akan menjadi sukses . Dan untuk menjadi sukses kita harus berfikir yang positif.
Kita diciptakan sebagai manusia banyak berdosa , oleh karena itu dengan halal bi halal ini bertujuan untuk saling maaf memaafkan diantara kita.(St.Zul/m4/bd)