Sukoharjo – Sepasang mata Juan Tegar Agusta berbinar-binar setelah siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jetis tersebut dinobatkan menjadi yang terbaik se Indonesia. Juan merupakan wakil Provinsi Jawa Tengah pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang digelar Kementerian Agama Republik Indonesia selama enam hari, Senin-Sabtu (7-12 Agustus 2017) bertempat di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kegiatan tahunan yang dilaksanakan bersamaan dengan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tersebut dibuka langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin di Stadiun Mandala Krida Yogyakarta pada Senin (7/8/2017) malam.
Sebelum mengikuti KSM Tingkat Nasional, Juan harus mengikuti Training Center (TC) di Graha Wiyata Patemon Semarang. TC dilaksanakan selama tiga hari pada Kamis-Sabtu (27-29 Juli 2017) dengan bimbingan dua dosen Universitas Negeri Semarang yakni Hadi Susanto dan Ibnul Mubarok. Pada TC tersebut dilakukan pembinaan ilmu fisika selama dua hari dan biologi selama satu hari.
Pada pelaksanaan KSM di Yogyakarta, Juan sempat dirawat di rumah sakit beberapa saat karena mengalami gangguan pernafasan akibat influenza yang dideritanya. Pembina Juan dari MIN Jetis yang turut mendampinginya, Mutmainatun Al Hadi, sempat mengungkapkan kekhawatiran akan kondisi Juan saat itu. “Alhamdulillah, ternyata hanya sesak nafas biasa dan dapat langsung diatasi,” kata Mutmainatun Al Hadi waktu itu.
Seluruh peserta KSM tingkat MI pada bidang IPA harus menyelesaikan dua tahapan tes yakni teori dan praktik. Tes teori dilaksanakan pada Rabu (9/8/2017) dan praktik pada hari selanjutnya. Pada tes teori, setiap peserta harus menyelesaikan 37 butir soal bidang studi IPA dan 100 soal bidang studi Agama.
Seluruh soal IPA yang terdiri 30 soal pilihan ganda dan 7 soal uraian harus diselesaikan dalam waktu 120 menit. Sedangkan soal Agama berbentuk pilihan ganda dan harus diselesaikan 90 menit. Selama tes praktik, setiap peserta harus mempraktikan materi IPA tentang massa jenis dalam waktu 90 menit.
Mutmainatun Al Hadi selaku pembina melakukan refleksi pelaksanaan tes teori IPA dan mendapatkan hasil bahwa Juan mampu menjawab 30 soal pilihan ganda dengan benar dan soal uraian dapat dijawab dengan sempurna. Ia menuturkan bahwa Juan sempat kurang percaya diri atas hasil jawaban yang dikerjakannya dan beberapa dinyatakan salah. “Juan sempat down ketika ada jawaban salah, akan tetapi Alhamdulillah bisa kami tenangkan,” papar Mutmainatun Al Hadi.
Hasil kejuaraan diumumkan pada Jum’at (11/9/2017) malam, Juan berhasil meraih peringkat pertama dan berhak atas medali emas dan uang pembinaan. Hasil tersebut disambut suka cita kepala MIN Jetis, Danuri, yang turut menghadiri pengumuman hasil lomba.
Danuri terus melakukan monitor kegiatan KSM dari madrasah karena bersamaan dengan akreditasi madrasah. Beliau terus mengarahkan guru pendamping agar Juan dapat berlomba secara optimal. Menurut Danuri, prestasi ini merupakan salah satu prestasi yang mengharumkan nama madrasah.
“Kami akan berusaha agar MIN Jetis selalu bisa berkompetisi di ajang nasional dengan hasil yang memuaskan,” harapan Danuri di ruang kerjanya (Senin, 14/8).
Lebih lanjut Danuri mengucapkan terima kasih kepada seluruh pembina yang telah berusaha maksimal sehingga dua tahun ini MIN Jetis bisa berprestasi di kancah Nasional. “Keberhasilan ini akan menjadi motor semangat bagi siswa lain dan guru pembina dalam berprestasi tingkat nasional di berbagai bidang dari tahun ke tahun,” imbuh Danuri.
Perlu diketahui bahwa MIN Jetis pada tahun sebelumnya juga meraih medali emas pada ajang KSM Tingkat Nasional di Pontianak pada bidang matematika. Beberapa tahun sebelumnya MIN Jetis juga mampu mengatarkan siswanya berprestasi di tingkat Internasional.(pry/Wul)