Kudus – Pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional tahun pelajaran 2017/2018 jenjang MTs dan MA selain dilaksanakan berbasis kertas – pensil juga akan dilaksanakan berbasis komputer untuk pertama kalinya. Semua persiapan sudah selesai dilakukan. Baik itu perangkat lunak maupun perangkat keras sebagai sarananya.
Seluruh MTs dan MA di Kudus, siap mengikuti Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UAMBN – BK). Selain memberikan pelatihan intensif kesiapan siswa mengerjakan ujian melalui rangkaian simulasi, Kementerian Agama Kab.Kudus juga mewaspadai kemungkinan terjadinya gangguan akibat aliran listrik mati.
"Siswa yang di kota maupun jauh dari pusat kota, siap mengikuti UAMBN-BK. Justeru yang perlu diwaspadai yakni matinya aliran listrik. Hasil evaluasi beberapa kali simulasi, diwarnai kejadian aliran listrik mati akibat kabel jaringan listrik PLN putus tertimpa pohon tumbang ataupun karena adanya pemeliharaan jaringan PLN," tutur Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Kudus, Noor Badi Senin(19/3).
"Seminggu sebelum pelaksanaan UAMBN- BK kami kirimkan surat pada Kepala PLN & Kepala Telkom. Selain itu setiap madrasah juga sudah di himbau untuk menyiapkan genset sebagai cadangan pembangkit listrik,"lanjutNoor Badi.
Mengantisipasi kendala teknis seperti padamnya listrik dan gangguan koneksi internet tersebut, pihak Kankemenag Kab.Kudus telah mengirimkan surat kepada Kepala PT. PLN (Persero) dan Kepala PT. Telkom area Kudus agar tidak melakukan pemadaman listrikdi seluruh wilayah Kudus sejak UAMBNBK MA dilaksanakan pada Senin (26/3) sampai berakhir untuk jenjang MTs pada Jumat (6/4).
Sebanyak 10.752 siswa dari 65 MTs dan 36 MA se Kab.Kudus dijadwalkan akan mengikuti UAMBNBK pada 26 – 31 Maret 2018 dan 2 – 6 April 2018. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan UAMBN – BK yang baru di gelar secara serentak untuk pertama kalinya pada tahun ini, pihak Kankemenag Kab. Kudus mengantisipasi mengenai kendala teknis suplai listrik dan koneksi internet agar selama pelaksanaan tidak ada hambatan.(s2r/bd)
