Batang – Jamaah haji Indonesia termasuk di Jawa Tengah memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan negara-negara lain, dimana Jamaah haji Indonesia adalah yang terbesar diseluruh dunia, dan juga yang terbesar meninggalnya, hal ini karena jamaah kita hampir 73% nya adalah dalam kategori beresiko tinggi (resti) yaitu telah berumur lanjut, demikian dikatakan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah Farhani, dalam pembinaan dihadapan calon jamaah haji kabupaten Batang dalam acara manasik haji yang digelar di pendopo Kabupaten Batang pada Senin, (25/06). Hadir dalam pembukaan kegiatan manasik haji itu Bupati Batang, Kepala KUA, Ketua IPHI dan para tamu undangan.
Kepala Kantor Kemenag Kab. Batang Kudaifah dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dengan dipa Kemenag Kab. Batang tahun 2018, serta melaporkan jumlah jamaah haji kabupaten Batang tahun ini.
“Calon jamaah haji kabupaten Batang tahun 2018 berjumlah 623 orang dengan perincian laki-laki 302 orang perempuan berjumlah 321 orang, adapun jamaah termuda berumur 24 tahun atas nama Muhamad Hamid dari Kecamatan Warungasem sedangkan jamaah tertua berumur 72 tahun atas nama Danusri dari kecamatan Batang”, katanya
Selanjutnya Kudaifah memohon kepada Bupati Batang untuk berkenan mambuka kegiatan manasik haji tahun 2018 ini secara resmi yangselanjutnya akan diteruskan di masing-masing kecamatan, sedangkan kepada Kepala Kantor Kementerian provinsi Jawa Tengah dimohonkanuntuk menyampaikan pembinaan yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah tentang penyelenggaraan ibadah haji .
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Farhani dalam pembinaannya menyoroti tentang keadaanjamaah haji secara nasional maupun kondisi Jawa Tengah, menurutnya Jawa Tengah dalam penyelenggaraan ibadah haji sangat konsisten.
“Jamaah haji di Indonesia termasuk Jawa Tengah memiliki karakteristik yang berbeda dengan negara-negara lain, karakteristik itu adalah bahwa Indonesia memiliki jamaah haji terbesar didunia, dan juga terbesar yang meninggal dunia, hal ini karena hampir 73% persen jamaah haji itu adalah berusia lanjut dengan kategori beresiko tinggi (resti), maka dalam penyelenggaraannya pemerintah sangat hati-hati dan selalu mengedepankan pelayanan sebaik-baiknya, bentuk pelayanan pemerintah itu, setiap penyelenggaraan haji, pemerintah menyiapkan para petugas serta mengorganisir jamaah sedemikian rupa dari Ketua regu,ketua rombongan, hingga ketua kloter semua itu merupakan keseriusan negara untuk melayani jamaah haji kita”, jelasnya.
Farhani juga mengatakan bahwa keseriusan pemerintah dalam hal ini kementerian agama dalam menyelenggarakan ibadah haji itu, dari tahun ke tahun indek kepuasan jamaah haji selalu meningkat.
“Keseriusan Kementerian Agama dalam penyelenggaran ibadah haji tampak dari tahun ketahun mengalami peningkatan, bahkan indek kepuasanjamaah haji selalu meningkat tahun 2015 pada angka 82,67%, tahun 2016 naik menjadi 83,83?n di tahun 2017 yang lalu pada angka 84,85%,ini berarti jamaah haji dari tahun ketahun merasa puas dengan pelayanan dari pemerintah”, katanya.
Beliau juga mengatakan bahwa embarkasi dan Debarkasi Adi Sumarmo Jawa Tengah mendapatkan penghargaan KPHI-Word yaitu penghargaan sebagai penyelenggara haji terbaik dibidang manasik haji dan bidang penyediaan petugas kloter secara nasional.
Diakhir pembinaannya Farhani mengajak pada jamaah calon haji kab. Batang untuk bersukur kepada Allah SWT, atas rahmat Nya, karenamenurutnya banyak calon jamaah yang telah dapat melunasi BPIH nya namun sampai saat ini masih terbaring sakit, bahkan ada sebagiandari mereka yang telah dipanggil Allah sebelum berangkat haji tahun ini.
Ditempat berbeda Kepala Seksi Haji Kemenag Kab Batang Abdul Wahab menjelaskan bahwa kegiatan manasik haji yang dipusatkan ditingkatkabupaten ini diselenggarakan selama dua hari, sedangkan selanjutnya akan diteruskan di kecamatan masing-masing agar manasik haji inidapat diikuti oleh seluruh calon jamaah dengan lebih mudah dan nyaman. (Zy/rf)