Kab. Pekalongan – Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) merupakan ajang kompetisi dan pembelajaran, sekaligus menjaga Al-Quran serta mengajak umat Islam agar senantiasa membaca dan merenungkan kalam-kalam ilahi. MHQ merupakan event keagamaan yang berkelanjutan diselenggarakan. Untuk itu harus ada hal baru, terobosan baru agar pelaksanaan MHQ ini lebih baik dan tentu saja menarik. Tidak hanya bagi kafilah dari tiap-tiap daerah tetapi juga masyarakat sekitar. Sehingga mereka tertarik dan kemudian dapat terus mengikuti tahapan-tahapan event MHQ ini.
Pada ajang kompetisi tahun ini Kabupaten Pekalongan mengirimkan kafilah 4 orang terdiri dari 2 putra dan 2 putri, hafalan 20 juz 1 pa 1 pi, berasal dari Wonopringgo, Peserta 30 juz 1 pa 1 pi berasal dari proto Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Peserta di damping guru pendamping, dan di antarlang oleh Kabag Kesra dan Kankemenag Kabupaten Pekalongan, H. Sujud Kasi Gara Hajum dan selaku Ketua rombongan kontingen.
MHQ Pesantren XIII Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 diikuti kurang lebih 350 peserta utusan dari 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah, dilaksanakan di Asrama Transit Haji Kompleks Islamic Center, Kota Semarang, Senin (29/10) malam, Turut hadir Kakanwil Kemenag Prov Jateng H. Farkhani beserta jajarannya, acara di buka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin.
Dalam pembukaanya H Taj Yasin menyampaikan agar para peserta selalu meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT, MTQ bertema “Mewujudkan Revolusi Mental Menuju Insan yang Qurani” ini menjadi wahana untuk mencintai, mendalami menghayati dan mengamalkan Al-Quran dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia yang beriman dan bertaqwa.”tegasnya.
Setiap peserta mempunyai cara berbeda untuk meraih kesuksesan dan mengamalkan Al-Quran. Demikian pula membangun negara dan peradaban juga melalui cara dan jalan yang berbeda tapi dengan tujuan sama, yakni menjaga persatuan bangsa, keutuhan NKRI, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menunjukkan kepada dunia bahwa negara Indonesia dengan beragam perbedaan mampu bersatu.”tuturnya
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur menyampaikan, kegiatan keagamaan seperti ini, sangat positif untuk membangun mental dan spiritual generasi muda. Baik dari segi sosial maupun peningkatan kualitas moral dalam memahami nilai-nilai ajaran agama Islam, sekaligus sebagai sarana berlatih untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
“Mari kita jadikan MHQ kali ini sebagai wahana untuk menciptakan generasi unggulan yang mampu menjadi teladan dan pelopor peradaban, yang tidak hanya hafal Al Quran, tetapi juga mampu mempraktikannya serta menjunjung tinggi etika dan moral,” terang gubernur.
Selain itu, MHQ ini juga harus menjadi ajang silaturahmi, bertukar pikiran, pengalaman dan meningkatkan solidaritas persaudaraan dalam rangka membangun rasa persatuan dan kesatuan. Gubernur berharap para santri mampu meraih prestasi setinggi mungkin, dengan tetap memperhatikan nilai sportivitas yang tinggi. (hfrn/rf)