Ini sepertinya lebih layak mengisi pemberitaan pada website Kankemenag saja njih.
=====================================================
Semarang – Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Semarang, Moch Fatkhuronji menegaskan, madrasah swasta dan guru non ASN mempunyai hak yang sama dengan madrasah negeri maupun guru ASN. Mereka diharapkan ikut partisipasi memeriahkan peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag. Penegasan tersebut disampaikan Moch Fatkhuronji, saat Rakor dengan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Madrasah Aliyah (MA) se-Kota Semarang. Rakor yang membahas lomba dan kompetisi guru dan kepala madrasah ini, dikuti seluruh kepala MA negeri dan swasta se-Kota Semarang yang pelaksakannya di Aula MAN I Semarang, Selasa (30/10).
Menurut Fatkhuronji, madrasah swasta dan guru non ASN harus ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatan HAB, termasuk berbagai lomba yang digelar panitia. Peringatan HAB tahun 2019 panitia akan menggelar berbagai lomba, antara lain, lomba bulu tangkis, tenis meja, catur, dan lomba kompetisi guru dan kepala madrasah berprestasi.
“Selama ini guru non ASN masih terkesan malu-malu dan beranggapan peringatan HAB Kemenag hanya untuk ASN,” tuturnya.
Dikatakan, madrasah swasta dan guru non ASN juga bagian dari keluarga besar Kemenag. Kualitas guru non ASN tidak kalah dengan rekan sejawatnya yang ASN. Lomba kompetisi guru dan kepala madrasah berprestasi ini sekaligus mencari bibit unggul yang dipersiapkan ikut lomba guru dan kepala madrasah berprestasi di tingkat tingkat Propinsi Jawa Tengah.
“Terbukti tahun lalu, untuk tingkat RA dan MI yang maju lomba tingkat propinsi adalah guru non ASN,” katanya.
Sementara itu, pengawas madrasah aliyah Kemenag Kota Semarang, Siti Nur Azizah mengatakan, Semua madrasah baik tingkat RA, MI, MTs, dan MA di Kota Semarang wajib mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti kompetisi guru dan kepala madrasah berprestasi.
“Tahun lalu guru dan kepala MA belum ada yang ikut berkompetisi. Tahun ini semua MA harus mengirimkan wakilnya,” kata Azizah memberi semangat. (SNA-Amh/gt).