Karanganyar – Selasa, (27/11) Penyelenggara Katolik Kementerian Agama Kota Yogyakarta melakukan studi banding ke Kabupaten Karanganyar. Bersama 6 Stafnya, Gara Katolik Kota Yogyakarta ini diterima langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Ahmad Nasirin bersama Penyelenggara Katolik Kabupaten Karanganyar, Erwan Sucahyo dan Pengawas PAK, Heru Swikrismanto di ruang kerja Kepala..
Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Karanganyar mengatakan bahwa studi banding itu sangat penting karena dapat menukar informasi, program dan perencanaan guna meningkatkan pelayanan kepada stakeholder Kementerian Agama, utamanya umat Katolik.
“Studi banding ini menurut saya sangat penting untuk meningkatkan kualitas masing-masing instansi. Kita dapat saling tukar karya kaitannya dengan tupoksi penyelenggara katolik sehingga ada inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat”. Ujar Nasirin.
Kepala Kemenag juga menyoroti terkait ada tidaknya penyelenggara katolik pada beberapa Kemenag Kabupaten/Kota yang ada, baik di Jawa Tengah maupun di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ahmad Nasirin merasa bersyukur di Kabupaten Karanganyar memiliki penyelenggara Katolik, karena hal ini dapat mempermudah pelayanan Umat Katolik yang ada.
“Pengalaman saya sebagai Kepala Kemenag di beberapa Kabupaten seperi di Surakarta, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri dan Karanganyar sekarang ini, ternyata dengan ada tidaknya Penyelenggara sangat berpengaruh sekali terhadap pelayanan masyarakat. Apabila tidak ada, itu akan membawa kendala tersendiri”. Jelasnya.
Selepas sambutan dari Kepala Kemenag, kegiatan dilanjutkan dengan sharing informasi dari masing-masing Penyelenggara Katolik, baik dari Kemenag Karanganyar maupun dari Kemenag Yogyakarta serta dilanjutkan dengan tanya jawab.
Sementara itu, saat ditanya Tim Humas tentang keunggulan system yang diterapkan Penyelenggara Katolik di Kemenag Karanganyar, Erwan Sucahyo mengatakan bahwa yang menjadi unggulannya adalah terkait rekrutmen penyuluh agama Katolik non pns.
“Ketika melakukan rekrutmen penyuluh agama Katolik non pns disini, kita melakukannya secara adil. Kami tidak pilih-pilih orang berdasarkan like atau dislike, namun kami bekerjasama dengan gereja untuk mengirimkan orang-orang yang betul-betul aktif di gereja. Sehingga ketika diterima nanti, mereka dapat bekerja dengan baik sesuai tupoksi penyuluh”. Tandasnya. (ida-hd/bd)