Surakarta – Terobosan baru dalam hal menghafal al Qur-an diterapkan di MA Al-Islam Jamsaren Surakarta. Sedikitnya seratusan siswa dengan antusias mengikuti Workshop yang digelar dua jam itu dengan tema “Bagaimana menghafalkan Al-Qur’an dengan menggunakan metode PUZZLE’”, di Masjid Jamsaren, Rabu (12/12) kemarin.
Yang unik dari metode ini, hafalannya dimulai dari kata paling akhir. Kebetulan ayat yang dihafalkan Surat Fatir ayat 29. Sebagai fasilitator, H. Muhammad Iwan mengatakan bahwa menghafal dengan metode PUZZLE adalah sebuah cara menghafal dengan optimalisasi potensi otak agar hafalan menjadi lebih mudah, kuat dan tahan lama
Disamping itu, lanjut Iwan, inti dari metode PUZZLE adalah melatih kemampuan kita untuk merekam hafalan menjadi berbentuk image atau gambar. Jadi apa yang dilakukan adalah bagaimana menyimpan hafalan dalam bentuk gambar atau image agar pastinya rasanya sangat berbeda jika hanya merekam dan menyimpan bunyi.
Iwan merumuskan, yang mengganggu kita dalam menghafalkan Al-Qur’an adalah kata SULIT, kepanjangan dari kata (Sibuk, Umur, Lupa, Inkonsisten, dan Tunda).
“Maka harus dilawan dengan kata yang sama, dengan arti sebaliknya (Sempat, Usaha, Lakukan, Istiqomah dan Tekad),” ujar direktur 1000 rumah Qur’an Rising Intl itu.
Kepala Madrasah, Muchammad Syafii, dalam sambutannya mengatakan bahwa Workshop ini merupakan program awal tahfidz 1 Juz dalam waktu 10 hari. Khusus program ini diikuti 35 siswa.
“Bayarlah sebagian biaya sekolahmu dengan menghafalkan Al-Qur’an,” Kata Syafii untuk memotifasi para siswa yang ingin mendapatkan beasiswa melalui program tahfidz.
Salah satu peserta, Nurul Hidayah, 50 tahun mengatakan, ini sebuah pencerahan. “Saya akan coba dan coba dengan metode ini. Maklum faktor U (Usia), kadang (ayat) depan bisa hafal, mau menghafalkan bagian belakang yang depan hilang lagi. Setelah mengetahui triknya, insya Allah, bismillah kami bisa menghafalkannya,” ujarnya. Kegiatan tahfidz ini diakhiri dengan Camping Al-Qur’an di Tawangmangu.(syafi’i_rma/Wul)