081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Ajak Jemaat Peduli Pangan, Penyuluh Agama Kemenag Kota Semarang Bercocok Tanam di Gereja

Kota Semarang (Humas) – Sebelum melaksanakan ibadah di Gereja Karang Jangkang, Sriwahyuningsih Penyuluh Agama Kristen Kankemenag Kota Semarang mengajak jemaat untuk menanam cabai dan terong di area gereja, Minggu (23/2/2025).

Memanfaatkan lahan yang ada di atas teras gereja, sembari bercocok tanam, Sri mengatakan kepada jemaat bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya jemaat untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan yang selaras pula dengan program inovasi Kementerian Agama Kota Semarang “Klangenan” (Kemenag Peduli Pangan dan Lingkungan). “Sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadan harga cabe mulai merangkak naik, apalagi nanti menjelang Idul Fitri. Untuk mengantisipasi hal itu, kami ajak jemaat untuk bercocok tanam cabe dan terong. Kedua jenis sayuran ini sangat mudah ditanam dan dikembangbiakkan. Satu buah cabe dan terong bisa didapatkan banyak biji yang akan menjadi banyak bibit,” terang Sriwahyuningsih.

“Sebelumnya saya sudah mempraktikkannya di pekarangan rumah, puji Tuhan sangat bermanfaat. Kami berharap, dengan menanam sendiri cabe dan terong, kelak akan bisa dimanfaatkan oleh jemaat gereja guna membantu dalam memenuhi kebutuhan pangan atau dapur,” sambungnya.

Sri menuturkan, saat inovasi Klangenan dilaunching, ia sangat menyambut baik dan berkomitmen akan turut serta mensukseskannya. “Kondisi saat ini memanggil kami sebagai Penyuluh Agama Kemenag yang setiap harinya bersinggungan langsung dengan masyarakat untuk menyadarkan mereka agar lebih awareness terhadap pangan dan lingkungan,” ujarnya.

Menurutnya, program peningkatan gizi bagi generasi penerus bangsa yang dicanangkan oleh pemerintah akan sulit tercapai jika tidak ditopang dengan kemampuan finansial yang baik, sehingga salah satu upaya yang dilakukan adalah mengajak masyarakat untuk dapat memenuhi makanan bergizi dan seimbang dengan cara mudah dan murah, yakni dengan bercocok tanam sendiri.

Begitu pula dengan masalah sampah. Produksi sampah yang tinggi setiap harinya adalah permasalahan yang perlu segera diselesaikan. Menyadarkan masyarakat untuk melakukan 3R (reduce-reuse-recycle) adalah sangat penting, karena mampu mengurangi timbunan sampah dan pemanfaatan kembali yang bisa pula berpotensi pada peningkatan ekonomi keluarga dan pencegahan stunting.(Sri/Nba)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content