Kebumen – Dalam rangka mengenalkan budaya dan kearifan local kepada peserta
didik, MTs.N 7 Kebumen mengelar acara doa bersama dan pagelaran wayang kulit
secara virtual melalui You Tube, Jum’at (03/09) di aula setempat.
Acara yang sekaligus memperingati bulan Muharom 1443 H atau Syuro, menampikan
lakon Gatotkaca Winisudha. Digelar secara virtual, wayang kulit dimainkan oleh
Ki Dalang Bambang Priyambodo salah satu guru MTs.N 7 Kebumen.
Sedang doa bersama sebagai bentuk permohonan kepada Allah S.W.T agar diberikan keselamatan dan semoga pandemic
segera usai dipimpin oleh guru MTs. 7 lainnya Ky. Nursabani.
Hadir Ketua PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) Kabupaten Kebumen Adi
Pandoyo, Kepala MTs.N 7 Kebumen Imam Pratomo dan Forkompimcam Kecamatan
Prembun. Acara dilaksankan dengan tetap mengedepankan protocol kesehatan 5M +
1D.
Kepala MTs.N 7 Kebumen Imam Pratomo menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah
sebagai salah satu wujud kepedulian MTs.N 7 Kebumen terhadap pandemic yang
belum kunjung usai dan pelestarian budaya lokal “wayang kulit” kepada generasi
mendatang (peserta didik) di era yang sekarang ini serba digital.
“Era yang serba digital seperti sekarang, tentu menimbulkan perubahan pola
hidup masyarakat, dan mempengaruhi minat generasi muda terhadap budaya local,
mereka cenderung kepada budaya modern. Maka jika tidak dikenalkan dan dilatih
sejak dini, kebudayaan local lama – lama akan dilupakan,” ujar Imam Pratomo.
Karenanya, lanjut Imam Pratomo, sebagai wujud kepedulian MTs.N 7 Kebumen
untuk ikut serta melestarikan budaya lokal perwayangan, MTs.N 7 Kebumen
mengadakan seperangkat alat gamelan dan memasukkan kegiatan pelatihannya kedalam
kurikulum/kegiatan ekstra.
Sementara itu, Ketua PEPADI Kebumen Adi Pandoyo, menyampaikan rasa
terimakasih dan bangga kepada MTs.N 7 Kebumen yang telah memiliki seperangkat
alat gamelan dan ikut serta mendidik generasi muda melestarikan budaya lokal.
“Atas nama PEPADI Kebumen saya mengucapkan terimakasih dan bangga atas
kepedulian ini, siapa lagi yang akan peduli dan menumbuhkembangkan budaya
local kalau bukan kita,” katanya.
“Mudah – mudahan di MTs. ini akan terlahir dalang – dalang muda sebagaimana
Ki Bambang Priyambodo,” pungkasnya.(fz).