Semarang – Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Kota Semarang memberikan cindera mata kepada KH Samhudi yang telah memasuki purna tugas sebagai ASN pengawas. Cindera mata diserahkan berbarengan dengan acara suasana “Pelepasan Purna Tugas Pengawas Madrasah” Kementerian Agama Kota Semarang.
Pelepasan Purna Tugas Pengawas Madrasah tersebut digelar di obyek Wisata, Eling Bening, Bawen, Semarang, Kamis (17/3). Cindera mata diserahkan pengurus APSI setempat, Darlin dan disaksikan pengurus APSI Provinsi Jawa Tengah, Amhal Kaefahmi.
Samhudi yang purna tugas sebagai ASN sejak bulan Maret ini dikenal sebagai sosok yang santun dan sering memberikan nasehat kepada teman-teman pengawas. Selama ini, ia juga mengelola pondok pesantren dan lembaga pendidikan.
“Mohon jangan dilihat harganya, tetapi nilai tali asih persaudaraan kita agar tetap terjaga. Purna tugas, jangan menjadi penghalang tali silaturrahim kita,” tutur Darlin saat menyerahkan cindera mata, sambil terlihat berkaca-kaca matanya.
Acara yang digelar semarak dengan menghadirkan live musik dan tausiyah itu, dihadiri Kakankemenag Kota Semarang, Mukhlis Abdillah, Kasubag TU, Rahmad Pamudji, Kasi Dikmad, Moch Fatkhurronji, dan Kasi PAIS, Abdul Ghofur.
Dalam pembinaan dan tausiyahnya, Kakankemenag Kota Semarang, Mukhlis Abdillah menegaskan, purnatugas bukan lantas parkir dari segala aktifitas, tapi merupakan awal keseharian pengabdian pada Allah SWT. Merupakan pengabdian yang sejatinya karena tidak menggunakan embel-embel kepangkatan, namun murni mengabdi kepaNya.
Menurutnya Kakankemenag, setelah purna tugas, sebetulnya banyak dinas yang siap menerima pengabdian secara universal. Misalnya, Dinas Pariwisata dan Dinas Pekerjaan Umum karena masih membangun pondok pesantren atau lembaga pendidikan sebagai wujud kiprah di masyarakat.
“Semua akan menjadi indah jika dilakukan bersama dengan kompak dan saling mendukung untuk membawa pendidikan agama yang lebih baik,” tuturnya.
Dalam tausiyahnya, KH Mukhlis Abdillah menyampaikan pesan Rosululloh Muhammad SAW kepada sahabat Abu Dzar al-Ghifari tentang “ittaqillaha haitsuma kunta” yang menjadi spirit untuk menjadi lebih baik dalam mengabdi pada Allah SWT. Indikasinya adalah hubugan yang baik dengan sesamanya, mengaplikasikan pesan agama Islam dalam pergaulan di masyarakat.
“Jadi apa pun, di mana pun, dan profesi apa pun harus karena Alloh SWT”, pesan Mukhlis.
Ditambahkannya, ikutilah kesalahan yang tidak disengaja maupun yang disengaja dengan perbuatan yang baik (Waatbiissayyiatal hasanata tamhuha). Perbuatan baik dan instrospeksi akan mampu menghapus keburukan. Kuncinya, taubat dan memperbaiki diri.
Selain itu, berbuat baik dengan mannusia dilandasi dengan akhlak yang baik, akhlaqul mahmudah, dan akhlaqul karimah (wa khaliqinnasi bikguluqin hasanin). Semakin tinggi jabatan, tentu semakin besar beban pengabdiannya bagi keluarga dan masyarakat.
Pada kesempatan lain, ketua APSO Kota Semarang, Sri Sarmini mengatakan, APSI adalah organisasi pengawas sekolah yang anggotanya adalah seluruh pengawas, baik pengawas sekolah Dinas Pendidikan maupun pengawas Kementerian Agama. (Tri Murdiyanti/Amhal/bd)