Calon Jamaah Haji Kab. Batang Masih Antusia Ikuti Manasik Hari Ke-2

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Tampak dr.Ida Susilaksmi sedang menyampaikan materi kesehatan pada acara manasik haji hari ke-2

Batang – Bimbingan manasik haji tingkat kab. Batang hari ini Selasa (24/05) di Hotel Dewi Ratih memasuki hari ke-2, 390 calon jamaah haji masih antusias mengikuti acara ini sampai selesai. Tampil sebagai pemateri hari ini adalah materi tentang kesehatan Jamaah Haji yang disampaikan oleh dr.Hj. Ida Susilaksmi dan materi kebijakan pemerintah Arab Saudi tentang Ibadah Haji yang disampaikan oleh H. Abdul Wahab Kasubag TU Kemenag Kab. Batang.

Dalam materinya dr Ida menyampaikan tentang kondisi kesehatan yang harus diperhatikan oleh calon jamaah haji mulai persiapan dirumah, pemberangkatan, selama di tanah suci hingga pemulangan ditanah air.

“ Ibadah haji yang 70% nya adalah ibadah fisik maka seluruh calon jamaah haji harus sehat, karena ibadah fisik harus ditopang dengan sehat fisik dan jiwanya, untuk itu pemerintah telah melakukan serangkaian aturan kesehatan minimal bagi calon jamaah agar tetap dalam kondisi sehat,” kata dr Ida Susilaksmi .

Dia juga menekankan bagi calon jamaah yang belum melakukan vaksin baik covid maupun yang lainnya untuk segera berkonsultasi dengan puskesmas terdekat, agar para calon jamaah dapat sehat dalam melaksanakan ibadah hajinya.

“ Saya sampaikan pada seluruh calon jamaah yang sampai hari ini belum melakukan vaksin baik vaksin covid maupun yang lain untuk segera berkoordinasi dengan puskesmas terdekat,” tuturnya.

Dr.Ida juga menyarankan karena sebagian besar calon jamaah haji berusia relative tua, maka harus menjaga kesehatan dimulai dari sekarang. Menurutnya adat kita memang sangat kental bila kita akan berangkat haji pasti saudara, dan handai taulan bersilaturahmi, dalam hal ini para calon jamaah harus dapat membatasi waktu menerima tamu agar waktu istirahatnya tidak terganggu.

* Kasubag TU. H. Abdul Wahab tampak sedang menyampaikan materi dihari ke-2 manasik haji

“ Kita sangat maklum budaya silaturahmi pada orang yang akan berangkat haji, namun saya sarankan calon jamaah haji untuk dapat mengatur sebaik mungkin agar waktu istirahatnya tidak terganggu,” tegasnya.

Menyinggung tentang makanan yang ada di Saudi Arabia, menurutnya para petugas kesehatan bertanggung jawab dan selalu meneliti kondisi makanan untuk jamaah haji.

“ Sebagai petugas kesehatan selalu memeriksa makanan untuk jamaah haji agar dapat diketahui apakah makanan itu layak untuk dikonsumsi atau tidak, saran saya bila dirasakan ada makanan yang agak berbeda baik bau dan rasanya untuk tidak dikonsumsi dilaporkan saja ke petugas yang ada,” katanya.

Sementara itu Kasubag TU H. Abdul Wahab dalam materinya kebijakan pemerintah Saudi Arabia berkaitan dengan ibadah haji. Menurutnya  Ibadah haji adalah panggilan Allah SWT bagi seorang muslim yang istitha’ah dalam rangka  memenuhi rukun Islam yang kelima.

“ Saya menyampaikan selamat pada seluruh calon jamaah haji tahun ini, masa penantian yang begitu lama dan diikuti oleh tragedi covid selama 2 tahun yang meluluh lantakkan sendi kehidupan akhirnya bapak ibu terpanggil oleh Allah untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini,” kata H.Abdul Wahab.

Dia juga menjelaskan bahwa dalam mempesiapkan jamaah haji agar dapat melaksanakan ibadahnya dengan baik, pemerintah mengusahakan fasilitas yang baik untuk calon jamaah, dari pemberangkatan, pelaksanaan ibadah hingga pemulangan ke tanah air.

“ Pemerintah mengusahakan fasilitas dan keamanan yang baik untuk jamaah haji, kita sediakan bis untuk mengantarkan ke embarkasi solo, dilanjutkan penerbangan Garuda, hotel atau maktab yang baik selama di makkah dan madinah semua itu telah dikoordinasikan dengan pihak Saudi Arabia,” tuturnya.

Dibagian lain dia menjelaskan bahwa angkutan jemaah haji antara Makkah, Madinah dan Jeddah dengan bus‐bus Asosiasi  Perusahaan Bus (Naqabah), dan sesuai dengan apa yang tercantum dalam paket-paket  pelayanan melalui Sistem Elektronik Terpadu Jemaah Haji Luar (E-hajj) .

“Jemaah haji tidak diperbolehkan melakukan perjalanan di antara kota‐kota perhajian  (Makkah, Madinah, Jeddah) dan Masyair Muqaddasah kecuali dengan bus‐bus  perusahaan angkutan jemaah haji yang diakui oleh Asosiasi Perusahaan bus (Naqabah), dalam pelaksanaanya jamaah saya sarankan untuk tidak keluar secara sendiri tanpa didampingi petugas menghindari terjadinya persoalan, seperi kebingungan ataupun lupa maktabnya,” jelasnya. (Zy_humas/rf)