Cegah Stunting Prakonsepsi VS Prewedding bagi Catin

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Brebes – Kolaborasi Kementerian Agama,  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Pemda Brebes pada Senin, (28/11/2022)  meluncurkan Materi Penyuluhan Audiovisual Bagi Penyuluh Agama Dalam Program Percepatan Penurunan Stunting.

Kegiatan nasional yang dhadiri dihadiri 650 peserta secara luring dan  lebih dari 1.000 orang  daring yang dipusatkan di Pendopo Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas  yang sedianya hadir melaksanakan peluncurkan materi audiovisual penyuluhan bagi penyuluh agama dalam program percepatan penurunan stunting  diwakilkan kepada Direktur Penerangan Agama Islam Dr. Ahmad Zayadi  didampingi Kepala BKKBN Dr Hasto Wardoyo (Mantan Bupati Kabupaten Kulon Progo DIY)

Hadir juga dalam kegiatan ini Bupati Brebes Idza Priyanti, tokoh agama sekaligus guru besar (akademisi) Prof Hamka Haq, dan tokoh agama KH Subhan Makmun (Rois Syuriah PBNU)

Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi, menjelaskan dalam upaya percepatan penurunan  Stunting perlunya memaksimalkan peran Penyuluh Agama dan Para Dai kebangsaaan,    yang merupakan tokoh serta teladan di masyarakat agar memberikan sosialisasi dan pendidikan bagaimana pencegahan stunting dan apa akibat jika terjadinya stunting  yang tidak saja diberikan kepada calon pengantin,  tetap juga keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku serta kesadaran pentingnya peningkatatan mutu dan kualitas SDM di masa yang akan datang.

Sambutan Ahmad Zayadi mewakili Menteri Agama.

“Dengan Adanya Para penyuluh dan Dai kebangsaan  yang mengedukasi masyarakat  dengan upaya meningkatkan pengetahuan kepada  pendampingan kelompok sasaran yaitu calon pengantin, Majelis Taklim ibu-ibu  dan amsyarakat lainya untuk mencegah kejadian stunting mengingat bahayanya stunting bagi kemajuan genarasi yangakan datang,” kata Ahmad Zayadi.

Menurut  Ahmad Zayadi, upaya percepatan penurunan stunting ini harus dilakukan dengan pendekatan  holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara kementerian dan lembaga, apalagi di era digital seperti sekarang ini, perlunya mengembangkan program  percepatan penurunan stunting melalui audiovisual sehingga mudah di akses dan lebih menarik bagi golongan muda yang gandrung dengen gadjetnya.

Sementara itu  Hasto Wardoyo selaku Kepala BKKBN RI  menjelaskan pentingnya membangun keluarga yang berkualitas yang dalam bahasa agama keluarga Sakinah Mawadah Warahmah,  untuk  itu mendesak dilasnakaan kolaborasi antara ulama dan umaro  dalam program Percepatan Penurunan Stunting.

“Bagaimana masyarakat  pada umumnya dan Catin khusunya diberikan pemahaman pentingnya Prakonsepsi  jangan hanya preweding,” ungkapnya.

 Kerjasama yang dilaksanakan oleh BKKBN dalam hal Ini Direktorat KIE BKKBN dengan Direktorat Bina KUA Kementerian Agama menyusun materi KIE audio visual sebagai bahan pembelajaran bagi para Penyuluh Agama dalam melaksanakan KIE Pencegahan Stunting.

Peserta daring yang berjumlah lebih 1.000 orang terdiri dari para penyuluh agama Islam Se-Jateng  dan KUA kecamatan se-Jateng, para tokoh agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kepala Perwakilan BKKBN seluruh Indonesia, organisasi perangkat daerah (OPDK) KB, serta Penyuluh Keluarga Berencana (PKB).

Setalah peluncuran secara resmi yang dilaksanakan oleh Hasto wardoyo, didampingi Ahmad Zayadi, Bupati Brebes, agus Suparati (Deputi III Kemenko PMK RI) dan Tokoh agama.

Prof. Hamka Haq menyampaikan kolaborasi percepatan penurunan stunting dan dilanjutkan dengan peran tokoh agama dalam pencegahan stunting yang disampaikan KH Subhan Makmun. Acara diakhiri denga tanya jawab oleh kedua narasumber dengan peserta.(Hid/Sua)

Narasumber Utama pada peluncuran tersebut KH. Hamka Haq dan KH. Subkhan Makmun.