Kudus – 27/4 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus mengadakan pertemuan yang diikuti oleh pengurus dan anggotanya bertempat di Aula lantai 2 Kemenag. Pertemuan ini dalam rangka untuk saling sharing, menambah ilmu serta sebagai ajang silaturahmi.
Agenda kegiatanya meliputi : Membaca Asmaul Husna, menyanyikan Mars Dharma Wanita, Kultum, pendidikan praktis, sambutan ketua DWP dan ditutup dengan kegiatan arisan.
Noor Farida dari DWP MIN Kudus dalam kultumya mengajak kita di bulan Sya’ban ini untuk selalu mengoptimalkan kwalitas dan kwantitas ibadah baik ibadah mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh yaitu dengan melaksanakan amalan amalan diantaranya memperbanyak puasa, membaca alqur’an, mengerjakan amalan sholeh dan menjauhi perbuatan syirik. Dengan demikian kita dalam memasuki di bulan ramadhan nanti kita terlatih untuk melaksanakan amalan tersebut .
Ditambahkan perempuan akan masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai apabila bisa menjaga sholat lima waktu, berpuasa di bulan ramadhan menjaga kehormatanya dan taat kepada suami (Hadist HR Ahmad ).
Sebagai istri yang taat kepada suami kita harus bisa mensyukuri nikmat Allah, bisa sebagai penyejuk hati suami, mensuport suami agar bisa melaksanakan tugas kantor dengan baik. Dan tidak kalah pentingnya sebagai istri harus mempunyai sifat sabar, qonaah dan istiqomah (ketenangan hati).
Selanjutnya Ketua DWP Kemenag Kabupaten Kudus Masruroh dalam sambutannya mengatakan kita harus bersyukur menjadi istri ASN karena diluar sana banyak yang ingin menjadi istri ASN, oleh karena itu kegiatan ini jangan dikesampingkan (tidak menghadiri) kecuali kalau ada keperluan yang mendesak. Menghadiri kegiatan ini tidak hanya sekedar datang dan duduk saja tetapi banyak sekali ilmu yang kita dapatkan.
Ditambahkan beliau bahwa organisasi Dharma Wanita adalah organisasi yang resmi bukan ilegal, dibatasi oleh AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), selama Dharma Wanita masih ada kita sebagai istri ASN wajib untuk mengikutinya. Disamping itu pula tugas anggota DWP adalah sangat berat karena selain sebagai pendamping suami juga harus mampu mendidik putra putrinya untuk menjadi generasi bangsa yang baraklakul karimah . Dan apabila tugas ini kita niati dengan ikhlas maka akan menjadi amalan ibadah kita.
Acara terakhir diisi dengan kegiatan arisan bersama. (St.Zul/wwk/bd)