Surakarta – Pemberangkatan Jamaah Calon Haji Tahun 2015 sudah di depan mata. Siang ini (6/8), bertempat di Hotel Sunan Solo dilakukan pelantikan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Adi Sumarmo Solo (SOC) Tahun 2015 oleh Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Direktur Jenderal PHU Abdul Djamil, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Ahmadi, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi DIY Nizar.
PPIH bertugas memberikan pelayanan selama masa pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji meliputi, pelayanan, dan pembinaan kepada jamaah. Pelayanan yang diberikan penipu pelayanan dokumen, pelayanan kesehatan, pelayanan akomodasi dan transportasi serta pembinaan manasik.
Dirjen PHU menyampaikan bahwa kuota haji Indonesia saat ini sebanyak 168.800 terbagi menjadi haji tiket reguler dan haji khusus. Sedangkan di Jawa Tengah akan memberangkatkan lebih dari 23,544 jamaah dan 2462 jamaah dari DIY. Dia sangat mengapresiasi kepada pemerintah daerah atas perhatian yang sangat besar terhadap keberhasilan penyelenggaraan haji terutama dalam hal penyiapan embarkasi (asrama haji). Saat ini sedang dikerahkan seluruh komponen untuk pelaksanaan pemberangkatan yang akan dimulai tanggal 21 Agustus. “Sukses tidaknya penyelenggaraan haji tergantung pada kolaborasi antar berbagai instansi,” tegasnya. Lebih lanjut dikatakan Abdul Djamil, “Haji bukan sekedar pengalaman biasa, tetapi travel rohani yang diikuti berbagai lapisan masyarakat yang sangat heterogen,” jelasnya.
Diinformasikan bahwa suhu di Arab Saudi secara umum sangat tinggi, oleh karenanya agar dihimbau kepada jamaah untuk menjaga kondisi kesehatan dan menghindari terpapar sinar matahari secara langsung.
Gubernur menyampaikan sambutan dengan bahasa pengantar bahasa Jawa. Gubernur berharap, pelantikan yang telah dilakukan dengan lancar ini semoga akan berjalan lancar pula dalam melakukan pelayanan jamaah haji. Dia mengatakan pelayanan jamaah haji khususnya provinsi Jawa Tengah tidak akan menemui permasalahan yang berat karena semuanya telah dipersiapkan dengan matang.
Senada yang disampaikan oleh Dirjen PHU bahwa beberapa permasalahan yang biasa ditemui antara lain kesulitan komunikasi bahasa verbal, tersesat jalan, gangguan kesehatan dan gangguan keamanan. “Sebenarnya masalah yang sering ditemui merupakan permasalahan klasik antara lain adanya jamaah yang tersesat jalan, kurangnya pengalaman penggunaan fasilitas umum, dan gangguan keamanan”, kata Gubernur.
Gubernur berharap jamaah haji Jawa Tengah bisa memperoleh maktab yang baik dan dekat dengan Masjidil Haram, dan konsumsi yang sesuai dengan lidah orang Jawa Tengah. Gubernur berharap seluruh panitia bisa melaksanakan tugas dengan baik dan lancar, dan jamaah bisa melaksanakan ibadah dengan sempurna sehingga menjadi haji mabrur yang berimbas meningkatnya kesalehan sosial. “Saya menitipkan warga Jawa Tengah agar mereka bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan lancar serta seluruh panitia diberikan kesehatan sehingga tugas-tugas bisa dilakukan dengan baik dan mendapat balasan dari Allah SWT,” harap Gubernur.
Pada kesempatan tersebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, H. Ahmadi menjelaskan bahwa berdasarkan Qurah pemondokan beberapa waktu lalu di Jakarta, jamaah Jawa Tengah akan menempati perumahan di Misfalah (5 kloter), Jarwal (21), Raudhah (5), Syisah (13), Mahbas Jin (19), Aziziyah (10 kloter). Jamaah akan mulai masuk asrama haji Donohudan pada tanggal 20 Agustus dan diterbangkan sehari berikutnya.
Di akhir acara dilakukan meal presentation (makanan yang akan dijadikan kepada Jamaah Haji selama penerbangan) oleh PT. Garuda Indonesia.(fat)