Semarang – Guru RA mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan bangsa di bidang pendidikan. Guru RA adalah pondasi penting bagi lahirnya generasi-generasi emas yang akan memipim bangsa ke depan.
Karena itu, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama berupaya untuk memperhatikan kesejahteraan guru RA melalui beberapa kebijakan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Mukhlis Abdillah dalam kegiatan pembinaan guru RA se-Kota Semarang yang digelar oleh PD GRA Kota Semarang pada Sabtu (20/11/2021) di RM Kenes, Yogyakarta. Acara ini diadakan dalam rangka HUT IGRA ke -19 ini melibatkan 135 guru RA di Kota Semarang.
Mukhlis mengatakan, upaya peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru RA dilakukan dengan beberapa program/kebijakan. Antara lain TPG, BOP dan workshop.
Usaha itu tak lain karena guru RA adalah guru yang paling luar biasa. “Kesabaran akan mendidik anak-anak usia dini lah yang membedakan guru RA dengan guru jenjang madrasah lainnya. Guru RA adalah peletak pertama dasar pendidikan karakter bagi anak,” ujara Mukhlis.
Mukhlis menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas semangat guru RA yang tak kenal lelah, bahkan sering berinovasi untuk mengembangkan pendidikan RA.
“Di Ultah IGRA yang ke-19 ini saya doakan semoga guru RA semakin kompak, disiplin dan meningkat baik kompetensi maupun sekejahteraannya,” ujar Mukhlis.
Ia menambahkan, Kemenag Kota Semarang selalu bersinergi dengan RA dan mendorongnya untuk selalu berprestasi, menuju Madrasah mandiri Berprestasi. “Orang hebat terkadang hanya melahirkan satu karya, tapi guru yang hebat akan mampu melahirkan ribuan orang-orang hebat,” kata Mukhlis.
Ketua PD IGRA Kota Semarang, Aminuddin mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyegarkan kembali semangat guru RA dengan pembinaan dari Kakankemenag Kota Semarang. “Selain itu, juga untuk menjalin keakraban dan kekompakan antar guru RA dan Kakankemenag,” ujarnya.
Ia meminta guru RA agar bisa menyamakan persepsi visi dan misi serta tata cara administrasi RA. Aminudin memohon kepada Kemenag Kota Semarang agar memperjuangkan peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru RA. “Kami berharap punya hak yang sama dengan kakak kami, guur MI , MTs dan MA,” ungkapnya. — iq/b