Semarang – Menyikapi perkembangan media sosial akhir-akhir ini terasa benar sangat membahayakan, kita tidak tahu dan tidak pula dapat memastikan anak cucu kita kuat iman dan islamnya apa tidak.
Terjadinya dekadensi moral dan krisis karakter pemimpin akibat perilaku asusila, maraknya adu domba, fitnah, hoax dan sebagainya menambah rasa pilu kita semua, beber H. Muhdi, Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang dalam sambutannya saat membuka Lomba Penyuluh Agama Islam Teladan tingkat Kota Semarang Tahun 2021, baik PNS maupun Non PNS di Aula Kemenag pagi ini (20/5/21).
“Kita harus kompak menjadi umat yang beriman, menjaga generasi agar mampu memperkuat benteng aqidah” imbaunya dihadapan 31 peserta lomba penyuluh teladan tersebut
H. Muhdi juga mengeluhkan minimnya sumber DIPA pada program keagamaan. Alasannya Kemenag merupakan salah satu lembaga vertikal, yang peran dan strukturnya mirip dengan lembaga vertikal lainnya, contohnya TNI/Polri yang mempunyai struktur komplit sampai pada tingkat desa/kelurahan.
“Jika TNI di tingkat desa/kelurahan ada Babinsa atau kepolisian ada Babinkantibmas, maka di Kemenag ada Penyuluh Agama”, imbuhnya
“Oleh karena itulah, lomba ini penting karena sebagai ujud penghargaan/reward dari pemerintah diberikan kepada para penyuluh, karena peran dan tugasnya menjadi benteng aqidah tersebut”, pungkasnya. (sy/bd)<!–/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_210520_160012_613.sdocx–>