Kudus – Dalam rangka mempererat silaturahmi dan halal halal bihalal keluarga besar KKM MTsN 02 mengadakan halal bi halal diikuti oleh pengurus KKM MTsN 02 dan Kepala Madrasah beserta isteri / suami pada tanggal 13 Juli 2018 bertempat di Warung Kudusan Mejobo.
Kepala MTsN 02 Kudus, Hamdi dalam sambutanya mengatakan melalui forum halal bi halal di KKM MTsN 02 Kudus mewakili Keluarga besar KKM MTsN 02 Kudus mohon maaf yang sebesar besarnya kepada jajaran Kementerian Agama Kabupaten Kudus yang diwakili Ka Sub Bag TU , Suhadi . Beliau membaca pantunya yang berbunyi “ Bertumpah opor ayam enaknya disanteni, menawi kulo lepat sak rencang wonten di hari fitri mohon diampuni “ dan mengatakan mudah mudahan dengan saling memberikan maaf diantara kita ke depan di tahun ajaran 2018 seluruh anggota KKM MTsN 02 di berkahi oleh ALLah SWT , dapat mengembangkan pendidikan madrasah lebih hebat lebih bermartabat dan berkwalitas.
Hadir Ka Sub Bag TU Kemenag, Suhadi dalam menyampaikan pembinaanya mengatakan meskipun kegiatan ini penghujung bulan syawal namun ruh halal bi halal tetap kita terapkan di KKM MTsN 02 Kudus. Ketika lembaga yang menerapkan ruh hala bi halal , insyaallah dengan mudah bisa melaksanakan misi untuk mencapai visi.
Dikatakan apabila suatu birokrasi diisi oleh orang orang yang merasa benar sendiri bahkan ketika dia bersalah gengsi untuk meminta maaf, maka lumpuhlah organisasi itu. Karena organisasi itu diibaratkan sebagai sebuah pohon yang mempunyai peran masing masing.
Berperan sebagai pohon dalam hal ini adalah sebagai pemimpin organisasi maka dibutuhkan sifat yang kuat, tangguh , kudu gelem di omong, iso ngomong dan bisa momong. Berperan sebagai akar , dialah yang menyuplai kesehatan pohon tetapi dia tidak tampak bahkan dinjak injak . Akar adalah sebuah kekuatan besar yang mempunyai nilai yang sangat baik. Ada juga yang berperan sebagai daun yaitu sebagai peneduh orang orang yang berteduh di pohon tersebut. Selanjutnya ada yang berperan sebagai bunga yang wangi baunya. Dan akar tidak boleh iri kepada bunga yang senatiasa orang mencium dan mengagumnya , karena bunga sendiripun mempunyai resiko dipetik oleh seseorang sewaktu waktu tanpa tujuan yang jelas. Oleh karena itu mari kita berperan sebagai peran kita masing masing baik sebagai kepala madrasah , sebagai tenaga pendidik sebagai tenaga pendidikan. ( St.Zul-wwk/bd )