Irjen Sosialisasi Peningkatan Pengelolaan Manajemen Pendidikan dan Keuangan Ponpes

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Pesantren sebagai lembaga keagamaan dalam kaitannya dengan Sistem Pendidikan Nasional marupakan salah satu jenis pendidikan dalam satuan pendidikan luar sekolah yang dilembagakan. Seiring perkembangannnya, pesantren mulai menyelenggarakan pendidikan formal yang turut merubah pola kepemimpinan pada pesantren terutama pada aspek manajemen, organisasi, administrasi, dan keuangan. Dan untuk penertipan administrasi pada lembaga pondok pesantren Tim Irjen Kemenag RI turun langsung di Kemenag Kab. Grobogan dengan mengundang 26 pondok pesantren dalam rangka sosialisasi peningkatan pengelolaan manajemen pendidikan dan keuangan pada pondok pesantren yang bertempat di Aula Kemenag Kab. Grobogan, Selasa, (08/08/2023).

Kepala Kankemenag Kab. Grobogan, Fahrur Rozi yang membuka secara resmi kegiatan tersebut dalam arahannya menjelaskan bahwa pelaksanaan pendidikan di Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa, tidak semata-mata oleh pemerintah saja.

“Sebagai bentuk penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan oleh masyarakat muncullah lembaga pendidikan swasta yang berbentuk pendidikan sekolah dan luar sekolah sebagaimana disebutkan dalam UU Sisdiknas,” ujar Fahrur Rozi.

Masih menurut Fahrur Rozi, termasuk dalam jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat adalah Pondok Pesantren. Pontren adalah lembaga pendidikan tertua yang ada di Indonesia yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Dan seiring dengan perkembangan zaman Pontren tidak lagi semata-mata mengkaji dan mendalami ilmu-ilmu agama, namun juga menghasilkan santri-santri yang mempunyai keterampilan dan kemampuan dibidang umum.

“Jadi santri bisa menjadi seniman, budayawan, politikus maupun pengusaha,” urainya penuh semangat.

Lebih lanjut beliau mangatakan, untuk menjawab kebutuhan tersebut maka dibutuhkan kemampuan manjamen seorang manajer yang mampu mengembangkan lembaga pendidikannya termasuk pengelolaan administrasi yang baik.

“Untuk inilah saya menyambut gembira dan memberikan apresiasi yang mendalam pada Seksi PD. Pontren yang melaksanakan kegiatan pada hari ini,” urainya.

Sementara Tim Irjen Darmanto selaku pengendali teknis ini berjumlah tiga orang mengatakan bahwa tujuan utamanya dari tim ini adalah untuk memastikan apakah batuan BOP itu sudah diterimakan oleh ponpes dan sesuai penggunaanya serta memastikan bahwa bantuan diberikan sudah tepat sasaran.

“Besar harapan kami, bantuan ini dapat meringankan beban pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan Islam,” tuturnya.

Lebih lanjut, Darmanto mengungkapkan bahwa pemantauan dan evaluasi dilaksanakan dalam rangka mengetahui perkembangan, kemajuan dan permasalahan pelaksanaan BOP Pesantren dan lembaga pendidikan di Kab. Grobogan.

“Maksud kedatangan kami adalah mau mengkroscek apakah bantuan sudah diterima, bagaimana penggunaannya dan apakah sudah sesuai dengan mekanisme atau petunjuk teknisnya,” ungkapnya.(bd/Sua)