Semarang – Pemerintah Kota Semarang tiap tahun selalu berupaya melakukan yang terbaik dalam rangka melayani calon jemaah haji (CJH), antara lain dengan membantu mempersiapkan transportasi jemaah haji dari daerah asal ke embarkasi dan dari debarkasi ke daerah asal. Tahun ini meskipun jumlah jemaah haji mengalami kenaikan dari yang direncanakan sebelumnya pemkot Semarang berupaya agar dapat teratasi meskipun diakui anggaran yang tersedia belum dapat mengcover semua kebutuhan.
Demikian ungkapan Kepala Bagian Kesra pemerintah Kota Semarang mewakili Walikota di hadapan peserta Bimbingan Manasik Haji ke-1 tingkat Kota Semarang, Sabtu (08/07). Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Semarang bertempat di Auditorium Kampus III Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dihadiri oleh sekitar 2.000 CJH dan undangan.
Pada kegiatan tersebut Kabag Kesra memohonkan maaf Walikota yang tidak bisa hadir karena bersamaan dengan kegiatan peringatan hari Koperasi. Selanjutnya ia berpesan kepada CJH agar disiplin mentaati waktu keberangkatan sesuai yang telah ditetapkan.
“Ketika berangkat dari Islamic Centre, jangan sampai terlambat. Jemaah tetap diberangkatkan sesuai waktu yang telah dijadwalkan. Daripada menunggu 1 atau 2 orang jemaah, kita tetap mengutamakan jamaah yang lain,” tegasnya.
Ia menambahkan, tahun 2017 ini pemkot telah menyiapkan armada bus sejumlah 100 buah untuk keberangkatan dan kepulangan CJH asal Kota Semarang yang semuanya difasilitasi oleh pemerintah Kota Semarang.
“Saat ini sudah ada pemenang penyedia jasa angkutan transportasi dari Kota Semarang ke asrama haji Donohudan Kabupaten Boyolali untuk keberangkatan dan kepulangan jemaah haji Kota Semarang,” terang Suparman.
Suparman juga berharap supaya CJH menjaga nama baik Kota Semarang dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. “Jangan sampai terjadi korban karena mengejar waktu afdhol tanpa mempertimbangkan keselamatan,” pesannya.
“Pada awal kegiatan ini kita menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Oleh karenanya kalimat ‘bangunlah jiwanya, bangunlah badannya’ harus mendasari segala sesuatu dalam bersikap. Jika ada masalah gunakanlah pikiran yang dingin. Jangan protes hanya karena membicarakan hal sepele,” imbuhnya.
Sementara itu ketua Pengurus Daerah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Kota Semarang Moch Soentoro menekankan pentingnya menjaga kemabruran haji pasca menunaikan rukun Islam kelima.
“Merawat dan memelihara kemabruran dapat dilakukan dengan mengikuti pengajian atau pertemuan tiap regu atau tiap rombongan. Disinilah perlunya wadah perhimpunan untuk berkumpulnya jamaah haji melalui IPHI,” terangnya.
Soentoro menjelaskan di Kota Semarang kepengurusan IPHI sudah ada di 16 kecamatan dan beberapa kelurahan. Kota Semarang memiliki jumlah jamaah haji terbanyak di Jawa Tengah. “Jangan sampai Kota Semarang ketinggalan dengan daerah lain. Saat ini Kota Semarang belum memiliki kantor IPHI, oleh karenanya kemajuan organisasi IPHI harus didukung oleh semua pihak utamanya jemaah haji Kota Semarang agar Kota Semarang tidak tertinggal telalu jauh dengan kabupaten atau kota lain,” pintanya.(ch/gt)