Ka Kankemenag : Ciptakan Boyolali yang Kondusif Aman dan Sejahtera

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Terciptanya masyarakat yang kondusif, aman dan sejahtera merupakan dambaan dari seluruh rakyat Indonesia. Kondisi tersebut sangat mendukung pemerintah dalam melaksanakan pembangunan baik fisik maupun mental di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Ciptakan Boyolali yang kondusif, aman dan sejahtera”, ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Nurudin dalam acara yang diselenggarakan oleh Kepolisian Resor Boyolali bertajuk Membangun Kerjasama Tokoh Lintas Agama Dalam Mewujudkan Boyolali Yang Aman Dan Damai.

“Kementerian Agama sebagai instansi pemerintah salah satu tugasnya adalah pembangunan di bidang mental keagamaan”, lanjutnya.

Tidak hanya pada satu agama, tetapi pada seluruh agama yang ada di Indonesia. Kemajemukan yang ada di Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi kementerian agama dalam melaksanakan tugasnya. Namun sesulit apapun tantangan yang dihadapi kementerian agama bersama para pemuka agama senantiasa berusaha agar tercapai kerukunan baik itu kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah.

Kepala Kankemenag juga berpesan kepada para pemuka agama yang hadir maupun dari aparat kepolisian agar memperhatikan terhadap persoalan yang ada. Sekecil apapun persoalan itu jangan sampai dikesampingkan. Bukan tidak mungkin apabila persoalan yang pada mulanya sangat kecil dan mudah ditindaklanjuti, tetapi tidak menjadi perhatian, lama kelamaan akan menjadi persoalan besar dan sangat kompleks serta mengganggu kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Sekecil apapun persoalan kalau tidak diselesaikan akan mengganggu kenyamanan”, pesan Nurudin.

Selanjutnya Kepala Kankemenag mengajak kepada seluruh elemen yang hadir pada kesempatan tersebut untuk membina anggota masyarakat yang ada di sekitarnya dengan sebaik mungkin. Bagi anggota kepolisian diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik dengan pemuka agama maupun tokoh masyarakat yang ada di lingkungan tempat kerjanya. Begitu pula bagi tokoh agama agar membina umatnya dengan mengajak kepada kebaikan dan saling menghormati. Jangan sampai karena adanya kesalah pahaman ataupun karena pemahaman agama yang dangkal menjadi sebab terjadinya gesekan antar umat beragama, pungkasnya.

Acara yang diselenggarakan oleh Kepolisian Resor Boyolali tersebut berlangsung pada Selasa (09/05) di Ruang Pertemuan Kedai Padmo Kemiri Mojosongo, Boyolali yang dihadiri oleh Kepala Kepolisian Resort Boyolali, AKBP Aries Andhi, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Boyolali, KH. Habib Masturi, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Nurudin. Dan diikuti oleh tokoh agama dan pemuka masyarakat beserta seluruh jajaran polsek dari 10 kecamatan yang ada di Boyolali.

Rencananya acara tersebut akan dilanjutkan dengan menghadirkan 9 kecamatan lain yang saat ini belum bisa hadir pada pertemuan yang akan datang. (jaim/wul)