Ka Kankemenag Perkuat Moderasi Beragama Guru MIS

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Implementasi moderasi beragama menjadi salah satu program penting bagi Kementerian Agama di tahun ini, maka Kantor Kemenag Kab. Boyolali menggelar kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pembinaan dan peningkatan kapasitas bagi para pegawai yang digelar di aula MIN 1 Boyolali pada Senin (13/12). Hadir dalam acara tersebut sebagai pembicara Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Boyolali, H. Hanif Hanani dan Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Boyolali, H. Sauman. Peserta kegiatan ini adalah kepala serta guru Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) di wilayah Kecamatan Boyolali.

Dalam sambutannya Kepala Kantor Kemenag Kab. Boyolali menyampaikan bahwa kondisi masyarakat Indonesia saat ini sangat beragam dan juga majemuk, berbagai agama ada di Indonesia, untuk meningkatkan toleransi, menyatukan pikiran dan pandangan masyarakat, maka Kemenag menyelenggarakan pembinaan implementasi moderasi beragama.

“Moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dengan komitmen berbangsa.” kata Kepala Kankemenag Kab. Boyolali.

Hanif juga menegaskan bahwa indikator penting dalam moderasi beragama meliputi komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi. Kegiatan semacam ini diharapkan menjadi sarana saling berbagi tentang penguatan praktik kerukunan dan moderasi beragama antar umat di Indonesia.

“Ada beberapa indikator yang bisa dilihat dalam moderasi beragama, salah satunya adalah penerimaan terhadap tradisi, dimana tradisi yang ada masih terjaga, insyaallah moderasi beragama jalan di tempat tersebut,” tegas hanif.

Selanjutnya hanif mengingatkan bahwa madrash mempunyai kewajiban untuk menanamkan moderasi beragama kepada murid muridnya. Murid murid madrasah sebagai generasi penerus bangsa harus mempunyai sikap moderat dalam beragama. Diharapkan dengan ditanamkannya paham moderasi beragama, murid murid mampu menjadi generasi penerus bangsa yang selalu bergandengan tangan dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Para penerus bangsa yang sekarang sedang sedang menempuh pendidikan di madrasah ibtidaiyah harus kita bekali dengan paham moderasi beragama, kelak ketika mereka sudah besar, mereka bisa bergandengan tangan untuk membangun dan menjaga negara kita tercinta ini,” pungkasnya. (Zoelva/Jaim/rf)