Kakankemenag Sukoharjo Bekali Jemaah Calhaj

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sukoharjo – Untuk dapat menunaikan Ibadah Haji dengan baik disamping harus senantiasa menjaga kebugarannya, jamaah Calon Haji (calhaj) juga harus membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan yang kuat dan wawasan manasik haji yang benar, sungguh sangat disayangkan jauhnya perjalanan yang ditempuh dan lamanya waktu yang harus dilalui jika tidak dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan syarat, rukun berikut sunah-sunahnya.

Selain memberikan pesan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo, Ihsan Muhadi, juga mensarikan kiat-kiat penting dari pengalamanya selama menjadi Kasi PHU maupun ketika bertugas mendampingi jamaah Haji kepada lebih kurang 700-an orang tamu undangan yang terdiri dari Kasubbag tata usaha, Kasi dan Penyelenggara di jajaran Kankemenag Kabupaten Sukoharjo, Kepala KUA Kecamatan se-Kabupaten Sukoharjo, Ketua Pengurus Daerah IPHI Sukoharjo dan Ketua-ketua IPHI Kecamatan, Ketua KBIH, Petugas kloter, dan semua jamaah calhaj asal 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Selasa(18/07) di Gedung IPHI Kabupaten Sukoharjo.

Menurut Ihsan, selain bekal ilmu pengetahuan dan wawasan, setidaknya ada enam poin lagi yang perlu diperhatikan ketika menunaikan ibadah Haji yakni, ikhlas, ihsan, sabar, khusnudzhon, istiqomah dan tawakal.

Kakankemenag berpesan hendaknya rasa ikhlas ini mulai dipupuk sedini mungkin, semenjak berangkat diniatkan ikhlas semata-mata untuk menggapai ridho Allah, dan juga harus ikhlas menerima seluruh peraturan dan tatatertib yang telah ditetapkan panitia penyelenggara ibadah Haji baik di daerah maupun ditenah suci kelak.

“Insyaaallah ini akan meringankan bapak ibu semuanya dengan demikian kita tidak akan merasa berat bahkan bertambah semangat untuk menjalankan ibadah ditanah suci, karena kita tidak akan pernah terlepas dari aturan mulai dari berangkat sampai disana,” jelas Ihsan.

Kiat yang kedua hendaklah menjadi pribadi yang Ihsan, gemar berbuat baik. Jamaah calhaj harus mampu memotivasi dirinya untuk senantiasa berbuat yang terbaik untuk Allah maupun untuk teman sesama jamaah lainnya.

“Seakan-akan kita beribadah itu kita dilihat Allah dengan segala kemampuan dan keterbatasan kita, kita persembahakan yang terbaik,” Kata Ihsan.

Pemerintah mengadakan manasik haji dengan maksud dan tujuan agar jamaah calhaj mampu menjadi Jamaah calhaj yang mandiri, menurut Kakankemenag kemandirian yang dimaksud adalah jamaah calhaj dapat melaksanakan semua rukun baik yang wajib maupun yang sunah dengan baik, secara perseorangan maupun bersama-sama.

”Kalaupun kita tidak bisa secara bersama-sama kelompok seregu dan rombongan minimal kita harus mampu secara mandiri melaksanakan ibadah secara sempurna,” ungkap Kakankemenag.

Jika sudah berbuat yang terbaik, maka hendaklah disertai dengan bersabar dilanjutkan dengan berbaik sangka dan senantiasa istiqomah dalam kebaikan meskipun lingkungan sekitar justru mengajak untuk bermalas-malasan, dan kesemuanya itu menurut Ihsan harus tetap disertai dengan sikap tawakal berserah diri dan berdoa kepada Allah SWT.(Djp/Wul)