Boyolali – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah meluncurkan Rintisan Program Vokasi MAN 3 Boyolali. Kegiatan yang bertajuk Pembinaan ASN Dan Launching Rintisan Program Vokasi MAN 3 Boyolali tersebut dilaksanakan pada Senin (10/01) di halaman MAN 3 Boyolali. Dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Camat Sawit, Kapolsek dan Danramil Sawit, Pengawas Madrasah, Komite Madrasah serta perwakilan wali murid MAN 3 Boyolali.
Kepala MAN 3 Boyolali, Tukimin dalam sambutannya menyampaikan bahwa program vokasi yang dilaksanakan oleh MAN 3 Boyolali merupakan program rintisan yang baru dilaksanakan pada kalender pendidikan tahun 2021/2022.
“Program vokasi ini baru kami mulai pada tahun ini, jadi program ini relatif baru di MAN 3 Boyolali, terdiri dari program menjahit, tata busana, pengelasan dan otomotif, alhamdulillah peminatnya cukup banyak dan sudah kami mulai pada awal semester kemarin,” kata Tukimin
Program yang diinisiasi oleh man 3 Boyolali tersebut juga bertujuan untuk membekali siswa siswinya dengan ketrampilan yang bermanfaat ketika mereka berada di masyarakat Lanjut tukimin. Dipilihnya 4 program vokasi tersbut berdasarkan data yang diperoleh MAN 3 Boyolali dimana sebagian besar siswa siswi yang telah lulus tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, akan tetapi mereka langsung terjun ke masyarakat.
“Program vokasi juga bertujuan untuk membekali siswa siswi dengan ketrampilan yang bermanfaat di masyarakat, Berdasarkan data yang kami peroleh hanya bebetapa persen saja siwa siswi kami yang melanjutkan jenjang pendidikan, lainnya banyak yang terjun langsung kemasyarakat, untuk itu kami mencoba membekali siswa siswi dengan kemampuan yang bermanfaat di masyarakat, tentunya hal tersebut tidak meninggalkan siswa yang berkeinginan melanjutkan kepada jenjang yang lebih tinggi, sebagai lembaga pendidikan kami berkewajibanuntuk menyediakan bimbingan bagi siswa siswi yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi,” lanjutnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Mustain Ahmad dalam amanatnya menyampaikan bahwa ada 3 ciri khas yang ada pada madrasah madrasah.
“Pertama adalah menanamkan paham keagamaan sejalan dengan paham kebangsaan, Yang kedua yang merupakan ciri khas madrasah selanjutnya adalah keilmuan dan kemoderenan, Kemudian Yang ketiga adalah Kemandirian dan keummatan,” katanya.
Selanjutnya Mustain juga menyampaikan bahwa memajukan madarasah adalah kewajiban bagi seluruh insan madrasah. Penanaman pondasi yang kokoh pada madrasah merupakan modal utama dalam mengembangkan potensi siswa siswi madrasah. Pondasi yang kokoh akan menjamin keberlangsungan dan kemajuan madrasah sesuai dengan apa yang menjadi cita cita pembangunan bangsa.
“ Indonesia harus dibangun dengan pondasi pancasila, ini merupakan pondasi yang telah ditetapkan oleh pendahulu kita dengan pertimbangan yang sudah sangat matang, tidak bijak jika kemudian hanya mengedepankan ego kita, kita mengganti pondasi yang sudah menjadi kesepakatan pendahulu kita, Sikap seorang yang bijak adalah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, dimana dia berada disitu dia akan mengabdi dan membesarkan negara tempat dia berada, begitu pula sikap ASN pada Kementerian Agama, dengan membesarkan Kementerian Agama dalam hal ini Madrasah, panjenengan semua juga ikut membesarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Hanif Hanani yang hadir dalam acara tersebut menyambut baik rintisan program vokasi yang diselenggarakan oleh MAN 3 Boyolali. menurutnya untuk membekali ketrampilan bagi siswa siswi madrasah, hendaknya madrasah menyelenggarakan program vokasi.
“Kita dorong madrasah untuk menyelenggarakan program vokasi, disamping untuk membekali siswa siswi madrasah dengan keterampilan khusus, ini juga merupakan salah satu program Kementerian Agama,” tukas Hanif. (Zoelva/Jaim/rf)