081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Kasi PD Pontren Tutup PDWK TIK Bagi Guru Ponpes

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kudus – Selesai sudah kegiatan Pelatihan TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi) bagi guru pondok pesantren yang dilaksanakan selama 8 hari terdiri dua sesi . Sesi pertama tanggal 7 s/d 12 Pebruari 2022 pelaksanaan IJT ( In Job Training) Pertama yang dilaksanakan dengan tatap muka, jeda 1 minggu peserta melaksanakan tugas-tugas produknya. Selanjutnya pada tanggal 21 s/d 22 Pebruari 2022 diadakan IJT kedua yaitu para peserta mempresetasikan produknya secara kelompok diantaranya berupa video dan digital berbasis tulisan pegon.

Pelatihan TIK  yang diikuti sebanyak 35 guru Ponpes ini secara resmi di tutup oleh Kasi PD Pontren, Sulthon didampingi oleh Widya Iswara Bisri Mustofa dari BDK Semarang di Aula Kemenag Kab.Kudus (22/2/2022).

Dalam sambutanya Shultan “mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas terlaksananya Pelatihan TIK Ponpes ini. Dikatakanya pula di era digital ini Pondok Pesantren diharapkan mampu mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).  Hal ini merupakan tantangan bagi Pondok Pesantren yang tidak bias dihindari. Oleh karena itu para santriwan dan santriwati dituntut untuk mampu kreatif dan inovatif dalam rangka untuk kemandirian pondok pesantren yang saat ini digaungkan sebagai pelopor kemandirian ditengah tengah masyarakat.” Jelasnya.

Di akhir sambutanya beliau “mengharap para peserta dapat mengembangkan dan mensosaialisasikan ilmu yang di dapat dari diklat ini di wilayahnya masing-masing.”pungkasnya.

Sementara itu Widya Iswara Balai Diklat Semarang, Bisri Mustofa mewakili Kepala Balai Diklat Keagamaan

 Semarang menyampaikan bahwa para peserta sebagai orang yang terpilih dari ratusan guru ponpes yang ada di Kabupaten Kudus setelah mengikuti Diklat ini mempunyai tanggungjawab untuk bias mengembangkan Ponpes dari segi pemasaran melalui dunia maya serta untuk menyambut regulasi yang baru tentang Pondok Pesantren.

Lanjut Mustofa “mengharap dengan berbekal Ilmu Tehnologi ini peserta diharapkan bias menunjukan semaksimal mungkin berupaya Ponpes bias semakin mandiri.” Harapnya. (St.Zul/bd)

Skip to content