Karanganyar – Pada hari ini Selasa, 25 Oktober 2022 dilaksanakan kegiatan Knowledge Layanan Sertifikasi Halal Self Declare dengan tema “Akselerasi 10 juta produk bersertifikat halal dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.” Di Hotel Jawa Dwipa Karangpandan Karanganyar.
Penyelenggara acara tersebut adalah BPJPH, acara dibuka oleh Kabag Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Dr. H. Wahid Arbani, S.Ag., M.Si. pada sambutannya Kabag TU yang sekaligus ketua satgas halal Jawa tengah mengungkapkan kita harus memanfaatkan moment SEHATi 2022 ini untuk mendaftarkan usaha kita supaya bersertifikat halal, mumpung gratis.
“Ada sekitar 324.834 sertifikat halal gratis bagi UMKM di 34 provinsi se Indonesia. Namun banyak masyarakat yang belum memaksimalkan kesempatan ini, jadi mari digencarkan sosialisasinya kepada masyarakat,” tutur Wahid Arbani.
Pada kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Kepala DPMPTSP, Kepala Disdagnakerkopukm, dan H. Paryono, SH., MH Anggota Komisi VIII DPR RI. Dalam pemaparan materinya Paryono mengatakan bahwa PR kita untuk sertifikat halal masih banyak.
“Masih banyak UMKM yang belum bersertifikat halal, ditambah lagi RPU yang belum bersertifikat halal. Semua rumah makan mempunyai bahan dasar ayam dan daging padahal kebanyakan mereka blm bersertifikat halal,“ ungkapnya.
Lebih lanjut Paryono mengatakan, kalau pembeli tidak tahu bahan yang dia makan yang penting enak tetapi pelaku usaha punya beban moril yang besar tentang kehalalan makanan tersebut.
“Sertifikat halal perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, karena minimnya anggaran untuk kegiatan ini,” ujarnya.
Dari kegiatan ini, pelaku usaha yang hadir bisa langsung mendaftarkan produk – produk mereka agar bisa mendapatkan sertifikat Halal dari BPJPH. Pihaknya juga berterima kasih kepada BPJPH, karena pelaku usaha sudah mendapatkan ilmu dan fasilitas dari negara yang berkaitan dengan sertifikasi halal. (ida/sua)
