Kudus – (23/7) Keluarga besar Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Ma’arif (BPPPM) Nahdhatul Ulama Hasyim Asyari mengadakan Halal Bi Halal yang diikuti 10 lembaga pendidikan di lingkungan NU Hasyim Asyari yang terdiri MA NU Hayim Asyari 1,2 dan 3. MTs NU Hasyim Asyari 1,2 dan 3 . SMK NU Hasyim Asyari 1 dan 2. SMA NU Hasyim Asyari dan SMP NU Hasyim Asyari.
Ketua Pengurus BPPPM Kabupaten Kudus , Subarkah dalam sambutanya mengatakan NU itu unik karena di satu sisi memang ada kelembagaan yang didirikan oleh NU dan di satu sisi juga NU itu didirikan oleh warga masyarakat Semua diatur secara kelembagaan walaupun secara sruktural kita ada tetapi setelah kultural kita sangat kuat . Dan kepengurusan NU secara kelembagaan sangat rawan terhadap perpecahan apabila tidak memahami organisasi yang bernama Nahdhatul Ulama.
Kemudian secara Subtansial lembaga NU sudah terkendali dengan baik terbukti pendidikan di bawah naungan NU dalam mengikuti Ujian Nasional hasilnya mencapai hampir 100% . Disamping itu dalam mengurus yayasanya pengurus tidak bisa berbuat banyak karena dalam kepengurusan internal di masing masing madrasah sudah melakukan kiat kiat tersendiri kususnya untuk menarik peserta didik baru. Oleh karena itu beliau selaku ketua pengurus BPPPM NU Hasyim Asyari Kabupaten Kudus mohon maaf, mudah mudahan koordinasi yang kita lakukan ini bisa berjalan dengan lancar sehingga pendidikan di lingkungan NU Hasyim Asyari bisa berkembang .
Hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Noor Badi dalam memberikan sambutan mengatakan kedudukan lembaga ma’arif baik dari pusat maupun daerah dan ditindaklanjuti oleh BPPPM NU masing masing madrasah di Kabupaten Kudus tetap mengembangkan potensi ahli sunah waljamaah yang bisa menampung aspirasi masyarakat. Oleh karena itu mari kita jaga dan kita bangun pendidikan di bawah naungan NU Lembaga Ma’arif yang meliputi madrasah dan sekolah dan kita berupaya saling menghargai . Dikatakan Dalam memberikan pelayanan di bidang pendidikan , sebagai guru harus profesional karena kalau guru itu tidak profesional maka anggaran pendidikan yang disediakan oleh pemerintah akan sia sia. Selanjutnya proses pendidikan itu dikatakan layak untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat apabila memenuhi 8 standar yaitu standar isi, standar proses, standar kopetensi lulusan, standar pendidik dan kependidikan , standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar penilaian.
Selanjutnya dalam memberikan maidho khasanahnya dikatakan bahwa menurut Hadis Nabi yang artinya barang siapa yang berbuat dholim kepada saudaranya , maka mintalah maaf segera pada hari itu juga . Apabila tidak sempat saling memaafkan jika orang yang berbuat dholim itu mempunyai kebaikan maka akan diambil kadar kedholimanya kepada saudaranya . Dan jika tidak mempunyai kebaikan, maka kejelekan saudaranya diberikan kepada yang berbuat dholim. Di akhir sambutanya beliau mengharap agar kita selalu mendidik anak kita . karena ke depan anak akan menghadapi zaman yang berbeda dengan zaman kita dan mengharap pula kepada ketua yayasan dan tokoh masyarakat untuk memacu para guru dalam mendalami Kurikulum 2013 yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.(St.Zul/m4/bd)