Kemenag Kota Semarang Pelajari Sejarah Candi Pawon

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Belajar sejarah kebudayaan Indonesia, Sabtu (11/6/2022), Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang mengunjungi Candi Pawon yang berlokasi tidak jauh dari pelataran Candi Borobudur Magelang.

Tidak hanya ASN, dalam kegiatan yang dikemas dengan tema family gathering dan study tour, ikut pula keluarga ASN dan pensiunan Kankemenag Kota Semarang.

Kegiatan dilaksanakan dengan tujuan menjaga silaturahmi antara keluarga besar Kankemenag Kota Semarang, baik yang masih aktif maupun yang sudah purna tugas, dan juga dengan anggota keluarga lainnya. Demikian menurut penuturan Rachmad Pamudji, Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Kankemenag Kota Semarang.

Ia menuturkan, kegiatan ini memang merupakan spontanitas pegawai pada jajarannya, tetapi karena memiliki misi yang baik, maka ia pun turut mendukungnya.

Ada 27 orang yang ikut dalam kegiatan ini, terdiri dari orang dewasa dan anak-anak.

Candi Pawon merupakan salah satu destinasi dari tujuan rombongan, karena dalam kegiatan tersebut ada beberapa tempat tujuan lainnya. Yang pertama Waduk Cengklik di Boyolali, kemudian dilanjutkan ke beberapa destinasi di sekitaran pelataran Borobudur Magelang, yaitu Svargabumi, Candi Pawon, sentra batik dan pengolahan jamur.

Uniknya, dalam menuju destinasi di sekitaran pelataran Candi Borobudur, rombongan diantar pemandu menggunakan mobil Volkswagon (VW) safari, dan Ini menjadikan pengalaman baru bagi sebagian peserta.

Di Candi Pawon, peserta diberikan penjelasan mengenai sejarah didirikannya candi, hingga tanaman yang ada di sekitaran candi, yang dianggap memiliki khasiat hanya menghasilkan oksigen saja. “Pawon dalam bahasa jawa artinya dapur. Candi pawon ini dianggap sebagai bagian dari Candi Borobudur yaitu tempat perabuan, seperti pawon bagian dari rumah. Candi Pawon merupakan candi pemujaan agama Buddha,” terangnya.

“Pada saat erupsi merapi tahun 2010, candi ini juga terdampak, sehingga ada beberapa bagian batu candi yang sudah direkondisi,” imbuhnya.

Pemandu juga menunjukkan salah satu pohon bodhi yang berada di sekitar Candi Pawon, serta menceritakan sejarah dan khasiatnya. “Pohon bodhi diyakini sebagai pohon suci dan pohon pencerahan karena di bawah naungan pohon inilah Sidharta Gautama bersemedi dan memperoleh pencerahan. Keunikan dari pohon ini yang jarang dimiliki oleh pohon lainnya yakni mampu mengeluarkan oksigen baik siang maupun malam. Hal inilah yang kemudian membuat pohon bodhi juga disebut pohon kehidupan karena sepanjang waktu mampu mengeluarkan oksigen,” tuturnya.

Bentuk daun pohon bodhi seperti bentuk hati, daunnya kuat dan rimbun. Batang pohonnya besar dan kuat, dengan batang utama berwarna terang, dan masih banyak ditemukan di sekitaran Candi Borobudur.

Peserta kegiatan nampak menyimak dengan seksama setiap penjelasan dari pemandu, tak lupa momen ini pun diabadikan oleh rombongan, dalam sebuah jepretan kamera.

“Senang, sambil wisata juga beroleh ilmu sejarah,” tutur Tina Mariana ASN Kankemenag Kota Semarang yang ikut dalam rombongan tersebut.(Rus/NBA/rf)