Kudus – Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang pemulasaran jenazah khususnya jenazah wanita, Kemenag Kudus gelar pelatihan pemulasaran jenazah wanita selama 3 hari, yang terbagi dalam 3 sesi, sesi I hari Selasa tanggal 21 November 2017 diikuti oleh 60 orang perwakilan dari ibu-ibu Muslimat, Aisiyah dan Majelis Taqlim yang ada di Kecamatan Kota, Jati dan Undaan, Sesi II hari Rabu tanggal 22 November 2017 diikuti oleh 60 orang perwakilan dari Kec Kaliwungu, Gebog dan Bae dan Sesi III hari Kamis tanggal 23 November 2017 diikuti oleh 50 orang perwakilan dari Kec Dawe, Mejobo dan Jekulo, bertempat di Gedung Pertemuan Hotel Proliman Kudus.
Dalam kegiatan pelatihan tersebut diberikan materi baik secara teori maupun praktek langsung. Materi yang diberikan meliputi 4 perkara yang wajib dilaksanakan untuk pemulasaran jenazah wanita yaitu: 1. Cara memandikan mayat, 2. Cara mengkafani mayat, 3.Tata cara menyalatinya dan rukun shalat jenazah dan 4. Tata cara menguburkannya. Serta Hukum dan etika terhadap jenazah.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan edukasi dan pemahaman tentang tata cara pemulasaran jenazah khususnya jenazah wanita, dan untuk mencetak kaderisasi muslim wanita yang bisa mengurus jenazah secara baik dan benar sesuai dengan syariat Islami.
Dalam sambutan pembukaan, Noor Badi selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus memberikan apresiasi positif dengan agenda pelatihan ini, karena sesuai dengan TUSI KEMENAG untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang taat beragama dan dapat membina kerukunan beragama, memandang perlunya wawasan tentang kebutuhan yang perlu kita persiapkan bagi orang yang telah wafat.
Sehingga melalui agenda pelatihan ini diharapkan dapat sebagai media sharring, saling bertukar pikiran, pengetahuan dan wawasan tentang apa yang perlu kita persiapkan dalam pemulasaran jenasah, khususnya jenasah wanita.
Beliau juga mengucapkan selamat atas perhatian dari ibu-ibu yang telah meluangkan waktunya dengan niat iklas mengikuti pelatihan ini sebagai bekal menambah ilmu agama, dan kedepannya ilmu yang telah diperoleh dapat di implementasikan dan dikembangkan dalam masyarakat.
Dengan ikut mengurus jenazah kita dapat petik hikmahnya untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT, meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, dan memberikan kesadaran kepada kita semua bahwa setiap manusia pasti akan mengalami kematian sehingga perlu kita persiapkan bekal yang cukup dengan jalan rajin beribadah dan selalu menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.(eti/bd)