Karanganyar – Ratusan peserta dari berbagai kalangan meramaikan peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-72. Karnaval jalan kaki tersebut dimulai dari Alun Alun Karanganyar berjalan sepanjang jalan Lawu sampai Buk Siwaluh, Minggu (20/8/2017) kemarin.
Peserta yang mengikuti karnaval meliputi sekolah, OPD, BUMD, Perbankan, Perusahaan dan Instansi di wilayah Kabupaten Karanganyar.
Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar yang dipimpin oleh H. Musta’in Ahmad mengerahkan 50 orang stafnya. Berpakaian khas tokoh agama dan pakaian sport, pegawai Kemenag berjalan membawa berbagai macam spanduk, mulai dari gambar para pahlawan yang juga tokoh agama, serta prestasi-prestasi yang telah diraih oleh Kementerian Agama.
Sebelum pemberangkatan, Kepala Kemenag mengatakan kepada jajarannya untuk senantiasa berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan bahwa Kementerian Agama ikut mensukseskan pemerintahan di daerah dan hadir di tengah masyarakat.
“Kementerian Agama penting untuk ikut mensukseskan kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Daerah. Oleh karenanya kita harus tampil sebaik mungkin, tampil dengan atribut yang baik dan menunjukkan kalau kita benar-benar hadir di tengah masyarakat, ikut menyelesaikan problem yang dialami masyarakat”, ujar Musta’in.
Mengawali jalannya karnaval kemerdekaan, Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengibaskan bendera start, tanda karnaval dimulai. Dimulai dari Alun-alun Kabupaten Karanganyar, ratusan peserta melewati Jalan Lawu menuju ke arah timur, hingga melewati Taman Pancasila. Ditempat tersebut, setiap kelompok menampilkan berbagai atraksi di depan Forkopimda Kabupaten Karanganyar dan tamu undangan lainnya.
Pada barisan paling depan Pasukan Pembawa Bendera Merah Putih dari Paskibraka Kabupaten Karanganyar, kemudian dibelakangnya Forkopimda dengan menunggang kuda dan memakai pakaian pejuang, disusul kelompok-kelompok peserta.
Berbagai kreasi ditampilkan setiap kelompok peserta. Ada yang bertema pejuang kemerdekaan, pakaian daerah, anak sekolah, hasil bumi dari desa, reog dan kesenian lokal. (ida-hd/wul)