Kisah Asmara Sepasang Difabel Berakhir Di Pelaminan.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Batang – Bagai cerita sinetron yang tayang di TV, kejadian ini terjadi di wilayah kecamatan Gringsing tepatnya di desa ketanggan Kecamatan Gringsing Kab Batang, dua sejoli yang kebetulan menyandang difabilitas mengakhiri masa lajangnya pada hari Kamis (20/05) .

Prosesi akad Nikah di pimpin sendiri oleh H Jaenudin selaku kepala KUA Gringsing itu tampak haru dan bahagia menyelimuti hati semua yang menghadiri pernikahan tersebut. Menurutnya KUA Kecamatan dalam memberi pelayanan nikah tidak pilah-pilih semua masyarakat yang dating pasti dilayani sepanjang mengantongi persyaratan sesuai undang-undang.

” Pernikahan pagi ini adalah pernikahan yang memberi pelajaran kepada saya dan kita serta menambah nilai keyakinan kita akan hikmah dari peristiwa ini, karena ini sangat langka sepasang pengantin adalah penyandang difabilitas,” terangnya.

Dia menambahkan bahwa pernikahan ini seperti ini baru pertama dalam sejarah kariernya sebagai seorang penghulu karena kebetulan pasangan catin ini adalah menyandang difabelitas.

“ Ini baru pertama kalinya saya menikahkan pasangan pengantin yang keduanya adalah penyandang difabel, sehingga kendala komunikasi menjadi persoalan yang harus saya hadapi, padahal akad nikah harus menggunakan bahasa yang dipahami, namun tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha, maka saya berkomunikasi dengan mempelai menggunakan bahasa isarat, sehingga prosesi pernikahanpun bisa berlangsung secara hidmat,” tambahnya.

Menurut teman mempelai bahwa perjalan cintanya mereka di mulai ketika dia bekerja sebagai kuli bangunan kemudian bertemu di rumah makan yang kemudian mereka berkenalan dan alhamdulilah ternyata niat baik itu berujung pada manisnya hidup. lika liku perjalanan cintanya di akiri dengan akad nikah di KUA. Layaknya prosesi pernikahan yang biasa, pernikahan di hadiri oleh sanak saudara dan handai toulan. bahkan sebagian besar yang menghadiri pernikahan ini merasa terharu dan bahagia menyaksikan akad nikah ini.

” Inilah bukti kekuasaan Allah SWT, dimana orang yang mohon maaf ada kekurangan tetapi Allah SWT menunjukan kepada kita kebesarannya dengan menyediakan jodoh padanya buktinya hari ini bukti kebesaran Allah SWT di tunjukan di hadapan kita,” ucap Hasanah, salah seorang yang menghadiri pernikahan tersebut. (siswo, hasanah/Zy)