Note : mohon maaf pak, untuk berita RAT tidak bisa kami tayangkan di web kanwil, masuk web kemenag Batang ya
========================================================================================================
Batang – Apresiasi yang setinggi-tingginya dari Kepala Kantor selaku Pembina kepada pengurus dan pengawas KPRI Koperda Kemeng Kab Batang atas diselenggarakannya RAT yang tepat waktu dengan kemajuan yag cukup signifikan dalam satu tahun teakhir ini, demikian disampaikan Kepala Kantor Kemenag Kab. Batang Kudaifah saat membuka Rapat Akhir Tahun (RAT) KPRI Koperda yang diselenggarakan di Gedung Wanita Kab. Batang pada Kamis (28/02) yang lalu. Hadir pada acara Kepala Perindag.Kop.UKM kabupaten Batang, ketua PKPRI, para pejabat di lingkungan kemenag maupun seluruh anggota KPRI Koperda Kemenag Kab. Batang.
Kudaifah menyatakan bahwa salah satu hal yang paling membanggakannya selaku pembina KPRI Koperda Kemenag Kab. Batang, bahwa satu tahun yang lalu, pertama dirinya menghadiri acara yang sama, bila dibandingkan dengan hari ini ada banyak kemajuan yang sangat signifikan. Dia mengatakan bahwa dulu saufenir yang diterima oleh seluruh anggota hanya handuk kecil, namun kali ini sudah terwujud saufenir berupa batik sesuai dengan usulannya saat itu.
“Satu hal yang sangat membanggakan diri saya pada RAT ini, bila dibandingkan dengan RAT satu tahun yang lalu saat pertama saya menghadiri acara yang sama ada kemajuan yang sangat signifikan, dulu saufenir yang diterima oleh anggota hanya handuk kecil, kini saufenir yang diterima berupa batik yang merupakan usulan saya waktu itu”, katanya.
Dia juga menyatakan bahwa KPRI Koperda benar-benar tampak geliat kemajuannya, kususnya ditahun terakhir ini. Unit toko yang telah ada sejak tiga bulan yang lalu telah ditingkatkan menjadi toko yang lebih moderen baik tata kelola, tata ruang maupun tampilannya. Dulu KPRI Koperda hanya memiliki toko konfensional kini berubah menjadi KPRI-Mart yang dapat bersaing dengan mart-mart yang lain.
“Ditahun terakhir ini KPRI Koperda tampak kemajuan yang sangat signifikan, kususnya unit toko, dimana toko yang masih konfensional itu tiga bulan yang lalu telah disulap menjadi KPRI-Mart yang lebih modern baik dari sisi tampilan, pelayanan, maupun harga yang kompetetif, dan mampu bersaing dengan mart-mart yang lain”, tegasnya.
Kutua PKPRI Kab. Batang dalam sambutannya menyatakan bahwa dirinya melihat perkembangan yang sangat positif dari KPRI Koperda ditahun ini. Dia mengatakan bahwa indikator koperasi dianggap sehat dan baik bila pengurus dapat menyelenggarakan RAT tepat waktu, maupun kesejahteraan anggota meningkat. KPRI Koperda saat ini tampak pada indikator yang disebutkan itu.
“Salah satu indikator sehat dan baiknya koperasi, bila pengurus dapat menyelenggarakan RAT tepat waktu juga kesejahteraan anggotanya yang meningkat, KPRI Koperda saat ini tampak seperti yang saya sampaikan yaitu sehat dan baik”, katanya.
Dia juga menyoroti perkembangan yang begitu tampak di akhir tahun ini, dia menyampaikan bahwa tiga bulan ini KPRI Koperda telah dapat merubah tampilan serta menegemen toko yang ada menjadi KPRI-Mart yang sampai sekarang menjadi rujukan dari semua KPRI-KPRI se provinsi Jawa Tengah.
“KPRI-Mart yang merupakan salah satu unit dari KPRI Koperda menjadi rujukan dari seluruh KPRI de Provinsi Jawa Tengah, baik dari sisi tampilan, menegemen maupun pengelolannya, karena KPRI-Mart merupakan yang pertama kali ada dan akan diadakan oleh seluruh KPRI di Jawa Tengah”, tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perindagkom.UKM Kab. Batang Suresmi dalam sambutanya menilai bahwa KPRI Koperda Kemanag Kab. Batang dalam kondisi sehat dan baik karena dapat menelenggarakan RAT tepat waktu. Dia juga memberikan catatan-catatan pada KPRI Koperda bahwa ditahun ini menurutnnya anggota mengalami penurunan karena ada anggota yang pensiun, namun dari sisi modal mengalami peningkatan. Dia mencatat modal sendiri naik 10%, sementara modal dari luar naik 25%, kondisi aset juga mengalami kenaikan 14%, namun SHU mengalami penurunan 4,6%. Perindag.Kop menilai bahwa penurunan SHU itu lebih disebabkan karena kurang aktifnya anggota terhadap unit yang ada baik simpan pinjamnya maupun KPRI-Martnya.
“Saya mencatat beberapa kenaikan dari KPRI Kemenag ditahun ini, modal sendiri 10%, modal luar 25%, aset 14%, namun dari sisi SHU mengalami penurunan 4,6% hal ini dipengaruhi karena anggota KPRI Koperda belum memanfaatkan secara aktif baik unit simpan pinjam maupun KPRI-Martnya”, ujarnya.
Untuk itu dia menghimbau kepada seluruh anggota untuk berperan aktif pada KPRI Koperda agar keuntungannya semakin besar bagi anggotanya sendiri baik simpan pinjamnya maupun belanja kebutuhan keluarga di KPRI-Mart. Bila itu dilakukan maka KPRI Koperda kedepan akan lebih meningkat dan dapat mensejahterakan anggotanya.(Zy)