Batang – Pusat Layanan Keluarga Sakinah (PUSAKA) KUA Kecamatan Batang menggelar pembinaan Belajar Rahasia Nikah (BERKAH) Memenej Keuangan Keluarga Angkatan I yang dilaksanakan di Aula Balai Nikah dan Manasik Haji pada Rabu (25/08). Acara ini diikuti oleh 15 pasang suami-istri di wilayah Kecamatan Batang dan dibuka secara resmi oleh Kasi Bimas Islam.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari agenda PUSAKA SAKINAH Kementerian Agama RI yang tahun ini diselenggarakan di KUA Batang sebagai pilot proyek. Tujuan kegiatan ini memberikan pembinaan dan wawasan tentang manajemen pengelolaan keuangan keluarga menuju ketahan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batang H. Sodikin dalam sambutan pembukaannya sekaligus pemaparan materi yang pertama, menyampaikan rasa syukurnya bahwa kegiatan pembinaan keluarga sakinah ini bisa terselenggara dalam kondisi keterbatasan karena pandemi seperti saat ini.
“Kami merasa bersyukur bahwa kegiatan pembinaan keluarga sakinah ini bisa terselenggara dalam kondisi keterbatasan karena pandemi seperti saat ini. Rangkaian kegiatan Pusaka Sakinah memang harus segera terselenggara mengingat waktu yang sudah memasuki semester kedua sehingga juga bisa memberikan manfaat kepada para pasutri untuk memperkuat rumah tangganya khususnya dalam hal pengelolaan keuangan,” jelas H. Sodikin.
Selanjutnya fasilitator yang kedua, Slamet Hasanudin, Penyuluh Agama Islam Fungsional memaparkan tentang bagaimana menyusun rencana keuangan keluarga. Dia menjelaskan tentang prinsip-prinsip perencanaan keuangan keluarga serta pedoman bahwa titik awal langkah perencanaan keluarga adalah memahami budget (anggaran) sesuai kondisi keluarga di mana antara satu pasutri dengan pasutri yang lain memiliki pemasukan (penghasilan) yang berbeda dan nanti dalam pembelanjaannya juga berbeda.
“Titik awal langkah perencanaan keluarga adalah memahami budget (anggaran) sesuai kondisi keluarga di mana antara satu pasutri dengan pasutri yang lain memiliki pemasukan (penghasilan) yang berbeda dan nanti dalam pembelanjaannya juga berbeda. Jangan sampai terjadi lebih besar pasak daripada tiang. Rumus pengelolaan harta juga harus dipahami dimana Y (pendapatan) = S (tabungan) + I (Investasi) + C (konsumsi) + G (giving/sosial/ZIS). Kalau harta hanya dihabiskan untuk konsumsi saja, maka kita tidak bisa mempersiapkan masa depan. Hal ini juga harus diimbangi dengan tabungan untuk akhirat dalam bentuk ZIS,” jelas Slamet Hasanudin.
Sementara faslitator ketiga, H. M. Fatchurohman, Kepala KUA Kecamatan Blado menyampaikan materi tentang tujuan keuangan keluarga, finansial check up dan instrumen investasi beserta risikonya. Dia menitik beratkan bagaimana cara memeriksa “dompet” untuk mengetahui kondisi keuangan keluarga.
“Periksa dompet hendaknya dilakukan secara rutin, minimal satu tahun sekali atau saat terjadi perubahan besar seperti kelahiran anak atau lainnya dengan cara mencatat kondisi harta, utang dibandingkan dengan penghasilan dan pengeluaran,” ungkap H. M. Fatchurohman.
Sedangkan Kapolsek Batang, H. Akhmad Almunasifi pada kesempatan ini juga berkenan hadir untuk ikut serta mensukseskan program pusaka sakinah. Beliau memaparkan tentang materi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) .
“ Salah satu bentuk keresahan dalam keluarga yang timbul hingga sampai pada perceraian adalah KDRT, hal itu dapat terjadi karena berbagai hal, ekonomi, kekurang terbukaan maupun hal lain. Bila itu dibiarkan sampai pada titik dimana pasangan merasa stress dan saling tidak percaya maka akan dapat mengarah pada KDRT,” pungkasnya. ( Hasanudin / Zy )