Karanganyar – MAN 1 Karanganyar melaksanakan Agenda character Building di Malang , tepatnya di Hotel Swiss Belinn pada hari Jum’at, 7 Oktober 2022 . Turut hadir, Kepala Kemenag Kab. Karanganyar, Wiharso, menyampaikan Sifat atau karakter seseorang itu tidaklah sama, bahkan saudara kembar pun mempunyai karakter yang berbeda.
“Ada 2 istilah yang akan Kita bahas di sini, yaitu bentuk karakter dan pembentukan karakter. Bentuk karakter dapat diartikan sifat dari lahir, sedangkan pembentukan karakter itu sifat seseorang yang dapat berubah atau diubah melalui Pendidikan, pengalaman, maupun siraman rohani. Karena ada pepatah pakailah ilmu padi, semakin berisi maka akan semakin merunduk, demikian juga pembentukan yang akan kita bahas di sini,” tutur Wiharso.
“Semua ASN harus ikut Diklat Moderasi beragama. Dengan pelayanan prima seorang guru pada anak didik, seharusnyalah mengetahui dan menyesuaikan kondisi anak saat memberikan pembelajaran. Target kita sebagai pendidik yaitu, Input biasa tapi dengan proses yang akhirnya siswa lulus atau output dapat menjadi luar biasa atau hebat,” lanjutnya.
“Salam sinergi hendaklah selalu menjadi prinsip dalam kita membimbing anak.” pungkasnya.
Lanjar Tri utami, Kamad MAN 1 Karanganyar, dalam pembinaannya menyampaikan Pelanggaran etika moralitas, hendaklah dihindari karena berakibat pemberhentian,karyawan atau pemindahan dengan tidak hormat.
“ Di MAN 1 Karanganyar ini jangan sampai terjadi. Perbuatan asusila dan jual beli jabatan. Dalam menjalani kehidupan ini hendaklah berfilosofi seperti sepatu, yaitu selalu bekerja secara tulus ikhlas, walau berada di bawah siap menghantarkan kemana saja tuannya pergi tanpa Lelah, tanpa pamrih. Ketika bekerja bersinergi selalu diutamakan, karena Kita tak bisa bekerja sendiri. Ketika kita melakukan sinergi yang berat berasa ringan, karena saling mengisi. Jangan merasa paling , karena sejatinya hidup kita harus memiliki karakter yang menghargai orang lain dengan mengutamakan kepentingan bersosial.yang belent atau seimbang dengan kepentingan pribadi.” ucap Lanjar.
“Perenungan agar Sinergi dapat diterapkan pada masing- masing pribadi ASN yaitu, bentuk tak persis sama tapi serasi,tak pernah kompak tapi tujuannya sama, tak pernah ganti posisi tapi saling melengkapi, tidak pernah ganti pasangan, sederajat tak ada yang merasa lebih, satu hilang satu tidak memiliki arti karena tidak saling injak, apabila 1 robek 1 menunggunya, tidak bergandengan 1 depan 1 belakang tapi tidak pernah meninggalkan, sepatu selalu rukun bersama. Itulah makna dari filosofi sepatu yaitu selalu bersinergi yang akhirnya akan mengukirkan dan mengantarkan siswa -siswinya dengan prestasi yang sesungguhnya yaitu siswa berkarakter,” tutupnya. (ida/sua)