081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Memasuki Purnas Tugas, Empat Guru Katholik Pamit ke Kemenag

Semarang — Guru Agama Katolik dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Semarang sudah memasuki masa purna tugas per 1 November 2021. Karena itu, keempat guru ini berpamitan ke Kantor Kementerian Agama Kota Semarang pada Senin (22/11/2021).

Kunjungan diterima oleh Penyelenggara Katolik, Ignatius Wawan Indaryanto di ruang kerjanya. Keempat guru tersebut adalah,  M.M. Hendri Sulastri, Anna Asiyatun, Yustina Martini dan Astanaria Sinaga.

Wawan mengatakan, unit kerja Penyelenggara Katolik Kemenag Kota Semarang memiliki sejumlah Guru Agama Katolik, baik di bawah naungan Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun dari Yayasan. “Jumlah keseluruhan 97 Guru Agama Katolik. Dari jumlah tersebut tiap tahunnya kira-kira 5 orang Guru Agama Katolik yang purna tugas,” kata Wawan.

Dia menambahkan, rekrutmen Guru Agama Katolik sampai saat ini sangat terbatas sekali, atau bisa dikatakan hampir tidak ada. “Hal ini juga menjadi keprihatinan bersama. Namun demikian para Guru Agama Katolik tetap memberikan pelayanan yang maksimal, meski harus mengampu sampai 4 atau 5 sekolah non induk,” ungkapnya.

Menurut Wawan, tugas Guru Agama bukan sekadar mentransfer ilmu kepada siswa atau anak didiknya. Lebih dari itu, yaitu membentuk karakter, pribadi yang utuh, cerdas, kritis sekaligus rendah hati dan menghargai martabat sesama.

Wawan menyampaikan terima kasih para Guru Agama Katolik yang telah melaksanakan tugas dengan penuh dedikasi, integritas dan loyalitas. “Terima kasih atas pengabdian yang luar biasa membentuk anak didik sedemikian rupa sehingga menjadi pribadi-pribadi yang utuh, cerdas, kritis sekaligus rendah hati dan menghargai martabat sesame,” katanya.

“Tugas menjadi Guru Agama Katolik telah selesai dengan diterimanya Surat Keputusan purna tugas, namun tugas menjadi inspirator, motivator dan fasilitator bagi kami semua tetap terus berlanjut,” lanjut Wawan.

Wawan menilai, hidup bukan tentang seberapa banyak yang telah diperoleh, tetapi tentang seberapa banyak yang telah diberikan kepada orang lain demi kebaikan bersama. “Terima kasih Guru-Guru Agama Katolik yang purna tugas, apresiasi yang luar biasa untuk Guru-Guru Agama Katolik. Tuhan telah memulai pekerjaan baik diantara kita, akan menyelesaikannya juga,” pungkas Wawan. — wwn/iq/bd

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content