Surakarta – Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin (LHS) menyampaikan ceramah pada Seminar Internasional yang diselenggarakan oleh IAIN Surakarta. Seminar Internasional dengan tema “Arah Pengembangan Pemikiran dan Dakwah Islam Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)” itu diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin & Dakwah IAIN Surakarta dengan menghadirkan Narasumber antara lain Lukman Hakim Saifuddin (Menag RI), Ir. Khoirul Anwar, MM (Dirjen Binalattas Kemenakertrans), Prof. Dr. Zakaria (UKM Malaysia), dan Damanhuri bin Abbas (KIM Singapura).
LHS menyampaikan pembentukan pasar tunggal memungkinkan penjualan barang dan jasa langsung antar negara termasuk dunia pendidikan Islam. Untuk itu suka tidak suka kita harus menghadapi dan berbenah diri untuk mempersiapkan SDM yang kompetitif dan berkualitas. Dia menegaskan “Jika kita tidak segera bangun dari mimpi dan bekerja, maka orang lain akan mempekerjakan kita untuk membangun mimpi mereka”.
Selanjutnya disampaikan, Islamisasi di Asia Tenggara menjadi potensi untuk menyatukan wilayah dalam membangun kawasan yang bermartabat dan disegani yang mempunyai daerah ekonomi yang strategis. Ditambah lagi dengan watak islami khas Asia Tenggara semakin mendorong pada penerapan MEA.
Agama yang dibutuhkan pada era globalisasi adalah agama yang tanah dan mampu membawa manfaat bagi umat, sehingga agama yang membawa ciri radikal dan ekstrim akan menjadikan masyarakat semakin menjauhi agama. Penganut agama yang moderat ditambah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan memiliki kompetensi dan mampu bersaing di bidangnya maka peluang pasar kerja akan terbuka.
Menurut Rektor IAIN Surakarta, Imam Sukardi, Seminar ini diselenggarakan untuk mempersiapkan SDM dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN yang akan dimulai pada akhir tahun 2015. Menurutnya, PTAIN diuji untuk bisa mencetak tenaga yang siap menghadapi era tersebut serta perlunya dibentuk sistem koordinasi yang baik antara negara-negara ASEAN. PTAIN juga dituntut untuk mampu berkompetisi untuk mempertahankan kualitas lulusannya sehingga merekapun harus bisa berkiprah untuk mendorong masyarakat untuk bisa menjadi pengayom bagi semua golongan, menjadikan simbiosis antara islam dan budaya, penguasaan bahasa asing serta mengembangkan jiwa kewirausahaan.(fat)