Mengejawantahkan Spirit Ramadhan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sukoharjo-Ramadhan telah berlalu, tentunya amal ibadah tersebut masih meninggalkan nuansa, kesan dan spirit yang luar biasa jika dapat kita terapkan dalam kehidupan dan dalam kita bekerja sehari-hari, khusunya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama. Setidaknya ada lima spirit yang dapat kita sarikan dari ibadah puasa di bulan Ramadahan tersebut, diantaranaya adalah meninggalkan perkara yang tidak berguna, melaksanakan tugas dengan tuntas bertanggungjawab dan profesional, Al Ihsan, Mujahadah, yang terakhir bertaawun dan bertanafus.

Demikian yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo Ihsan Muhadi dihadapan 150 orang tamu undangan yang terdiri dari seluruh Pejabat dan ASN pada Kankemenag kabupaten Sukoharjo, Kepala KUA Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, Pengawas Pendidikan Agama Madrasah dan Sekolah Umum, Penyelenggara Bimas Kristen dan Katolik, Kepala Madrasah, Penyuluh Agama Islam dan juga Pengurus Darmawanita, dalam acara halal bihalal Senin (03/07) bertempat di halaman Aula Kankemenag.

Kegiatan tersebut sengaja ditempatkan di hari pertama masuk kerja, mengingat selepas libur panjang hari raya dipastikan kondisi ASN lebih lengkap dan fresh.

“Selepas libur panjang dan berpuasa maka bertambah semangat berkarya dan berkreasi didalam pekerjaan kita masing-masing, dan mari kita berusaha meneguhkan kesadaran mengapa kita harus meningkatkan kualitas pelayanan kita kepada publik” kata Kakankemenag.

Kakankemenag mengatakan jika selama menjalankan ibadah Shaum Ramadhan kita sudah bisa meninggalkan perkara-perkara yang tidak ada manfaatnya, khawatir pahala kita berkurang maka jika diimplementasikan didalam bagaimana kita bekerja, kita juga harus mampu meninggalkan perkara-perkara  yang tidak ada manfaatnya. ”Mari kita mencoba untuk menepati aturan main dijam kerja kita” tandasnya.

Lebih lanjut Ihsan menerangkan, mengaplikasikan spirit ramadahn bisa dilakukan dengan melaksanakan lima budaya kerja. Melaksanakan lima budaya kerja tersebut, tidak hanya bermanfaat di lingkungan kerja saja, jika dilaksanakan juga di luar lingkungan kerja juga akan membentuk akhlakul karimah dilingkungan dimana kita tinggal.

Dibidang pendidikan Kakankemenag juga berpesan bahwa kewajiban kita tidak hanya sebatas menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa saja, akan tetapi juga menguatkan karakter akhlakul karimah dan budi pekerti luhur. “Kita akan menyesal dan kecewa manakala punya murid pinter tapi akhlaknya tidak baik,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut Kakankemenag juga menekankan kembali arti penting publikasi bagi setiap Satker khususnya berbagai kegiatan di KUA yang masih sangat minim publikasi. Sehingga diharapkan kedepan KUA bersama penyuluhnya mau dan mampu berkerjasama meningkatkan grade Kankemenag Kabupaten Sukoharjo melalui Publikasi.

Spirit yang ketiga adalah al ihsan, bagaimana kita berkerja meraasa selalau terawasi “jika dalam konsep ibadah kita bekerja seaakan-akan diawasi oleh Allah maka kita dapat mengaplikasikannya dalam konsep bekerja seolah-olah kita diawasi oleh auditor.”

Spirit keempat adalah Mujahadah atau bersungguh-sungguh bekerja berlandaskan positif thingking dan istiqomah, bekerja dengan penuh semngat sesuai dengan aturan dan semangat beribadah. Kakankemenag juga mengutip perkataan dari Menag bahwasanya kita itu harus senantiasa bersyukur bekerja di Kementerian Agama jika kita niati dengan niat ibadah insyaallah pahala kita dobel, pahala dunia yakni berupa gaji dan tunjangan kinerja dan pahala di akhirat kita dicatat sebagai orang yang beribadah kepada Allah SWT.

Banyak orang lemah itu karena banyak berpikir negatif, pikiran positif lebih bisa menjernihkan pikiran kita sehingga kita mampu menghadapi setiap persoalan dengan kemampuan yang kita miliki. “ Setiap persoalan pasti ada solusinya,” tandasnya.

Spirit yang kelima adalah bertaawun dan bertanafus, saling bekerja sama. “Keberhasilan kantor adalah keberhasilan dari seluruh elemen yang ada baik itu JFU, Kasi, Penyelenggara, Kamad, TU, dan Gurunya, semuanya karena ada keterkaitan. ” Kata kankemenag.

Diakhir arahannya Kakankemenag mengajak untuk selalu bertaawun (bekerjasama), bergotong royong sebagai upaya mengejawantahkan Spirit Ramadhan dalam bekerja sehari-hari.(Djp/Wul)